Pemkot Cari Solusi Kemacetan

Teknisnya, ada sekitar 15 kendaraan yang disiapkan oleh Grab untuk kemudian menjemput para pegawai Dinas Perhubungan di sejumlah titik kumpul. Adapun titik kumpul yang tersedia antara lain Leuwipanjang, Antapani, Cicaheum, dan lainnya.

Pada masa percobaan ini, sistemnya memang masih harus ada titik kumpul untuk menjemput para pegawai. Untuk kemudian salah satu dari mereka memesan melalui aplikasi Grab. Baru driver yang akan menjemput ke lokasi tersebut.

Sebelumnya Dinas Perhubungan pun bekerjasama dengan Koperasi Pemilik Angkutan Masyarakat (Kopamas) melalui program Angkot to school yang sistemnya lain lagi. Anak-anak sekolah akan dijemput oleh angkot di tempat tinggal masing-masing untuk kemudian diantar ke sekolahnya.

“Setelah masa uji coba ini akan kami sampaikan kepada Pak Wali Kota hasilnya. Kalau di internal Dishub akan coba diterapkan. Tidak hanya bekerja sama dengan Grab melainkan dengan operator lainnya,” ujarnya.

Didi menyebut, kemacetan telah menimbulkan kerugian pada banyak hal seperti degradasi sebuah kota. Dari tadinya kota yang asyik menjadi tidak asyik karena macet. Kemacetan pun menjadikan interaksi sosial lebih buruk.

“Kalau ingin membangun kota yang ramah, mari kita untuk bertransportasi publik, berjalan kaki, carpooling, atau car sharing,” tandasnya. (mg1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan