Inovasi Angkutan Desa Gerakan Literasi

KABUPATEN BANDUNG– Peresmian Inovasi Gerakan Literasi di Kabupaten Bandung kembali di luncurkan melalui gerakan literasi Angkutan Desa (Angdes) Rute Banjaran-Gamlok sebanyak 24 unit dengan Ciri Khas Angdes berwarna biru dengan tempelan Stiker Angkot SAE (Sabilulungan Aman Enjoy).

Ketua Koperasi  Jasa Angkutan Umum Pengusaha dan Pengemudi Angkutan Banjaran Gamlok (PPABG) Wawan Hermawan menuturkan, Angdes ini sebagai upaya meningkatkan minat baca masyarakat khususnya di Kabupaten Bandung. selain itu, Inovasi Angdes ini juga untuk mendobrak daya tarik pengguna jasa ke angkutan desa.

”Ini juga untuk menjadi ciri khas tersendiri agar berbeda dengan yang lain juga memfasilitasi masyarakat dalam budaya literasi dalam perjalanan sehingga menggairahkan minat baca masyarakat” tutur Hermawan saat ditemui Jabar Ekspres di Jalan Gunung Puntang KM 26 RT 001 RW 006 Ds. Pasir Mulya Kec. Banjaran baru-baru ini.

Wawan menambahkan, jalur Banjaran gamlok memiliki  radius sampai 17 km diharapkan memberikan dampak positif dengan adanya buku-buku yang disediakan. Terdapat 24 angdes dari total 58 angkutan gamlok.

”Kedepannya akan dilakukan penggantian unit untuk sisanya, agar bisa sepenuhnya menjadi Angdes pustaka ini,” tuturnya.

Donasi buku telah diterima dari Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung dan Dinas Perpustakaan Kabupaten Bandung sebanyak 200 buku, juga donasi dari Taman Baca Sehati sebanyak 270 buku.

”Melalui ini kami berupaya menumbuhkan kesadaran agar buku menjadi kebiasaan dan  konsumsi sehari-hari bagi masyarakat. Setiap angkutan desa disama ratakan terkait penyediaan buku, kedepannya akan ada inovasi setiap angkutan akan ada ciri khasnya, angkutan nomor sekian di bidang kesehatan, pendidikan, kedokteran, keagamaan, fiksi dan klasifikasi lainnya,” terangnya.

Menurutnya, program ini sudah berjalan satu bulan dan memberikan dampak dari masyarakat antusias terhadap gerakannya, laporan dari setiap sopir, buku yang disediakan selalu dibaca oleh penumpangya.

”Tidak hanya masyarakat, sopir rute selain Banjaran Gamlok pun tertarik untuk menjadikan angdesnya sebagai media literasi,” ujarnya.

Sementara itu, Rudiat yang akrab dipanggil Mang Yayat sebagai penggerak Literasi Taman Baca Sehati, sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan ini.

”Kami memberikan suport melalui donasi buku dan juga melakukan pembinaan melalui metodologi pendampingan untuk sopir dan istri-istrinya agar semakin bergairah dalam menggerakan literasi,” bebernya.

Tinggalkan Balasan