NGAMPRAH– Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat untuk Kabupaten Bandung Barat tahun ini mengalami penurunan. Bantuan bagi pembangunan infrastruktur tahun ini hanya Rp 11 miliar mengalami penurunan ketimbang tahun lalu yang mencapai Rp 16 miliar. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) KBB Muhammad Ridwan di Ngamprah, Selasa (5/3).
Menurutnya, DAK yang cukup besar untuk Sarimukti-Kertamukti Rp 5,6 miliar dengan panjang 1,8 kilometer dan lebar 3 meter bagi ruas Jalan Sarimukti-Kertamukti di Kecamatan Cipatat, sisanya untuk ruas Jalan Warungawi-Pasirhaur Bojongkoneng, Ngamprah. Sementara, untuk ruas jalan lainnya ada yang diperbaiki melalui program CSR dari proyek Upper Cisokan khususnya di wilayah selatan KBB.
“Untuk ruas jalan Sarimukti-Kertamukti baru akan dikerjakan pada tahun ini walaupun sebenarnya ditargetkan tahun lalu sudah dikerjakan,” ujarnya.
Dia menyebutkan, tahun lalu pihaknya mengusulkan tujuh ruas jalan untuk diperbaiki dengan anggaran dari DAK pemerintah pusat. Namun, yang masuk kuota untuk program perbaikan hanyalah peringkat satu sampai tiga, sementara ruas Jalan Sarimukti-Kertamukti berada di peringkat empat. Peringkat satu sampai tiga yang dapat bantuan DAK adalah ruas jalan Simpang Tagog Apu-Salakuning, Cipatik-Nyalindung, dan Jambudipa- Citeureup.
Pihaknya memang sengaja mengusulkan perbaikan ruas Jalan Sarimukti-Kertamukti melalui pos DAK. Ini dikarenakan dana APBD kabupaten banyak terserap untuk berbagai program perbaikan dan peningkatan jalan, pemeliharaan, serta pembuatan drainase. Sehingga, ketika tahun lalu tidak tercover, tidak dimasukkan ke APBD kabupaten dikarenakan khawatir terjadi duplikasi anggaran.
“Kami sih ingin semua jalan rusak diperbaiki, tapi kan tetap harus memperhatikan postur anggaran yang ada. Makanya ada skala prioritas dan alternatif pengajuan anggaran apakah ke provinsi atau pusat,” pungkasnya. (drx)