SOREANG – Sampah plastik merupakan permasalahan lingkungan hidup yang tidak hanya dihadapi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Penggunaan produk plastik yang tidak ramah lingkungan, menyebabkan masalah sampah yang sangat serius baik di daratan maupun di perairan.
Junior Manager salah satu perusahaan ritel (pasar modern) di Soreang, Juli (25)mengungkapkan, dirinya cukup miris melihat pencemaran yang disebabkan sampah plastik. “Saya melihat di instagram atau youtube, sudah banyak pencemaran terjadi di dunia. Terakhir seperti penyu dan ikan paus di laut lepas yang di dalam perutnya penuh sampah plastik,” kata Juli saat ditemui di Foodcourt Transmart Soreang beberapa waktu lalu.
Sebagai bentuk dukungan terhadap Instruksi Bupati Bandung Nomor 4 Tahun 2018, tentang Gerakan Sabilulungan Pengurangan Penggunaan Plastik di Kabupaten Bandung, perusahaan tempatnya bekerja sudah menetapkan standar salam untuk menyapa masyarakat, bagi para staf terutama petugas kasir. “Jadi semua staf kasir wajib menyosialisasikan kampanye pengurangan penggunaan kresek (tas plastik) kepada pembeli, serta dampak positifnya bagi lingkungan. Kami juga mengadakan promo harga tote bag, yaitu untuk menarik pelanggan agar mau ikut andil dalam kampanye tersebut,” terangnya.
Dia berharap gerakan tersebut tidak hanya diberlakukan di bisnis ritel saja, tapi semua pelaku bisnis bisa menerapkannya. “Kalau tidak dimulai dari sekarang, pengaruh sampah plastik akan semakin memburuk. Jika tidak dilakukan akan menimbulkan snowball effect (efek bola salju), akan semakin membesar dari waktu ke waktu dan akan semakin sulit diatasi,” kata dia.