JAKARTA – Grup band Slank segera meluncurkan album teranyar mereka, kali ini mengusung konsep art rock. Catatan Slank, proses rekaman album ke-23 ini tercepat sepanjang sejarah Slank berdiri.
Namun Slank belum bisa memastikan kapan waktu perilisan album tersebut. Album yang erisi 10 lagu itu telah rampung sejak bulan Ramadhan 2018 lalu. Karena masalah waktu, sehingga produksi album menjadi tertunda.
Rekaman album tersebut dilakukan di Kota Bengawan Solo, tepatnya di Studio Lokananta, Solo, Jawa Tengah.
“Kaka punya ide harus dipaksa keluar Potlot. Harapan kami setelah Slank rekaman di Lokananta, banyak yang menengok (perusahaan rekaman itu), akhirnya direnovasi dan ada ide untuk membangkitkan kembali Lokananta,” ujar Bimbim saat menggelar jumpa pers di markas band Slank, Potlot, Duren Tiga, Jakarta, Jumat (1/3).
Saat ini, kata Bimbim, Slank tinggal menyelesaikan sejumlah hal yang masih kurang, termasuk karya Abdee.
“Tinggal ada retake yang kurang-kurang. Abdee ada beberapa track. Abdee enggak ikut, (produksi di Lokananta, Solo),” kata Bimbim.
Grup Band Slank sebelumnya sempat bertemu dengan Wali Kota FX. Hadi Rudyatmo pada Kamis (7/2) lalu. Slank mengungkapkan bahwa rencana kedatangannya di Kota Solo sudah sejak akhir tahun 2018. Tetapi baru pada Februari 2019 bisa datang ke kota itu.
Di album ke-23 ini, Slank akan membawakan 10 lagu. Secara keseluruhan lirik lagu mengerucut pad asatu tema, yaitu cerita tentang kebesaran Tuhan. Tema yang sama pada album Slank sebelumnya.
Albumnya religi ya? dari dulu kita sih bawakan lagu religi, tapi ala Slank. Kenapa pilih rekaman di Lokananta? Karena lokananta bersejarah, standar studionya Internasional. Walaupun ruangannya old shool tapi asik,’ ujar Kaka.
Di sisi lain, dari sekian proses rekamana album yang dilakukan Slank, hanya album kali ini yang tercepat sepanjang sejarah berdirinya Slank.
“Ngrekam lima hari. Ini jadi rekaman tercepat dalam sejarah Slank. Karena suasana mendukung, baik studio maupun historical-nya, pungkas Slank.(din/fin)