NGAMPRAH– Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna meninjau hasil pengurukan sungai daerah irigasi Pasir Angin di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat,
Sambil berjalan sejauh satu kilo meter, bupati bersama rombongan melihat langsung sungai yang kini debit airnya sudah normal kembali setelah dilakukan pengerukan sungai sepanjang 4 kilometer dengan ke dalaman hampir satu meter lebih.
Orang nomor satu di KBB ini menyebutkan, jika hampir 30 tahun sungai tersebut tidak dilakukan pengerukan. Padahal, manfaat air sungai itu sangat penting untuk mengairi hektaran lahan sawah di tiga desa yakni Kertamukti, Cipatat, dan Sarimukti.
“Sungai ini tidak ada yang memperhatikan, selama 30 tahun ke belakang dangkal. Tapi lihat sendiri sekarang air mengalir dengan derasnya,” kata Umbara sembari menunjuk ke aliran sungai.
Umbara menyebutkan, jika pengerukan sungai dilakukan selama 17 hari yang melibatkan masyarakat di tiga desa tersebut. “Masyarakat sendiri padahal terus mengajukan namun tidak terakomodir, dan alhamdulilah baru dipemerintahan saya bisa dilakukan pengerukan,” ungkap Umbara.
Pengerukan sungai oleH Pemkab Bandung Barat melalui Dinas PUPR menurunkan alat berat excavator yang dibatu tidak kurang dari 500 warga. “Sebetulnya warga di sini 10 tahun ke belakang sudah pernah mengajukan kepada merintah daerah namun baru sekarang bisa terealisasi,” ujar Obing tokoh masyarakat setempat.
Obing menceritakan, jika lahan sawah di tiga desa tersebut sempat kekeringan lantaran kurangnya pasokan air dari irigasi. Bersama aparatur desa, kecamatan serta masyarakat, dilakukan pengerukan sungai namun hasilnya kurang maksimal. “Alhamdulilah sekarang debit airnya sudah normal kembali,” tandasnya. (drx)