Umbara juga ingin memberikan contoh kepada bawahannya agar terus bekerja serius dalam melayani masyarakat serta harus turun juga ke lapangan melihat kondisi masyarakat di daerah. “Saya minta dari mulai kasi, kabag, sekdis sama kadisnya jangan hanya diam saja di kantor tapi harus juga melihat kondisi langsung ke tengah masyarakat. Kalau ada laporan yang terjadi di masyarakat silahkan langsung cek dan secepatnya direspon,” tegas Umbara.
Selain dikenal dengan blusukan meninjau warga kurang mampu, Umbara juga saat ini dikenal dengan sikap religiusnya dengan mengunjungi sejumlah masjid dan pesantren dalam kegiatan salat subuh berjamaah hingga salat duha yang kerap diikuti para ASN usai melakukan apel pagi di area Perkantoran Pemkab Bandung Barat. Bahkan, saat menghadiri acara khitanan massal 45 anak di salah satu pesantren di Kampung Sindangwargi, Desa Cicangkang Girang, Kecamatan Sindangkerta, Umbara menceritakan bahwa untuk menyukseskan program pembangunan daerah harus juga mendapat dukungan seluruh masyarakat. Dia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak akan alergi terhadap kritikan jika memang tidak sesuai dengan harapan masyarakat. “Tapi kalau bagus jangan dijelek-jelekan juga. Silahkan kritik kalau programnya tidak sesuai harapan masyarakat,” ungkapnya.
Umbara juga berkomitmen, tidak hanya wilayah selatan yang menjadi target pembangunan tapi wilayah tengah hingga utara pun harus sama mendapatkan percepatan pembangunan. Dia menyebutkan, tahun ini Kecamatan Lembang dan Parongpong berdasarkan perencanaan akan mendapatkan anggaran hingga Rp 76 miliar yang akan disebar untuk 23 desa di kedua kecamatan tersebut. “Semua wilayah akan jadi perhatian pemerintah. Untuk itu saya juga minta doanya dari semua masyarakat agar saya bisa menjadi pemimpin yang amanah, jujur dan mampu membawa Bandung Barat lebih maju dan sejahtera,” kata Umbara yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat selama 10 tahun ini. (drx)