NGAMPRAH– Pemkab Bandung Barat mengklaim sudah melakukan renovasi rumah tak layak huni (Rutilahu) hingga 120 unit rumah dalam kegiatan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di setiap daerah pemilihan (Dapil).
Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna menjelaskan, pemkab terus-menerus lakukan renovasi rutilahu dengan mengajak para pengusaha untuk ikut serta membantu warga tidak mampu.
“Masih banyak di Bandung Barat rumah warga miskin yang harus dibedah. Maka kami juga berharap para pengusaha bisa berkontribusi memberikan bantuan dalam program bedah rumah yang digulirkan pemerintah daerah,” katanya di Ngamprah, Kamis (21/2).
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman KBB, Rahmad Adang Syafaat mengaku sepanjang Oktober 2018 hingga saat ini sudah ada sebanyak 120 perbaikan rutilahu yang anggarannya berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR).
“Satu rumah rutilahu yang kami lakukan itu anggarannya Rp 25 juta. Kami akan terus perbaiki rumah tak layak huni sepanjang masih ada bantuan yang kami terima,” ucap Adang di Parongpong.
Saat ini, kata Adang Pemkab Bandung Barat mencatat ada sebanyak 24 ribu rumah yang tidak layak huni. Tetapi, jumlah tersebut, Adang menyebut tidak selalu mengandalkan bantuan dari CSR melainkan ada pula dari APBD. “Insya Allah tahun ini kami akan targetkan untuk 6 ribu rutilahu. Jadi, selama 5 tahun target 24 ribu itu bisa tercapai,” ujarnya.
Sejumlah pengusaha yang memberikan bantuan CSR rutilahu, kata Adang, bervariatif mulai anggaran yang diperuntukkan pembenahan satu unit, dua unit, lima unit, sepuluh unit, hingga dua puluh unit rutilahu tergantung perusahaannya.
“Tercatat ada dua puluh perusahaan yang sudah bergabung. Ke depan kami yakin perusahaan lainnya bisa berkontribusi,” tandasnya. (drx)