“Gerakan ini akan memberdayakan para penggiat lingkungan, dalam membuat kantong-kantong belanja alternatif. Bisa dari recycle (daur ulang) sampah plastik atau dari bahan lainnya yang lebih ramah lingkungan,” ungkapnya.
Terkait nasib perusahaan yang memproduksi kantong plastik, Pemkab Bandung akan mencarikan solusinya. “Kami akan mencari titik tengah bagi perusahaan yang membuat kantong plastik. Kita melakukan ini bukan untuk perorangan, karena masalah sampah bukan masalah individu, pemerintah ataupun pengusaha. Ini masalah kita semua, mari kita bersama-sama secara perlahan dan terus menerus untuk memperbaiki lingkungan dengan penuh kesadaran dan pemahaman,” imbuhnya.
“Bahkan kami sediakan bingkisan menarik bagi konsumen yang membawa tas belanja sendiri. Tentu ini semua perlu waktu, tapi mudah-mudahan dengan langkah kecil mengawasi dan mengedukasi konsumen yang berbelanja, kebiasaan lama penggunaan kantong plastik akan hilang,” kata Wadiman.
Dukungan positif juga diberikan Super Indo. Head of Corporate Affairs and Sustainability PT. Lion Super Indo Yuvlinda Susanta mengungkap pihaknya sudah meluncurkan dua program berwawasan lingkungan. Tahun 2013, dengan program ‘Gunakan Reusable Bag (Tas Guna Ulang), Dapat Cashback’ dan Tahun 2016 dengan program ‘Kantong Plastik Tidak Gratis’. (yul/rus)