BANDUNG – Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada awal 2019 ini jumlahnya semakin meningkat drastis. Bahkan per Januari 2019, ada 2.461 kasus yang dilaporkan di seluruh Kabupaten/Kota, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 18 orang.
Untuk itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya telah menyiapkan kader-kader PKK se-Jawa Barat guna berantas DBD mulai dari lingkungan keluarga.
Atalia memaparkan, kader-kader PKK akan diberdayakan sebagai juru pemantik (jumantik) yang bertugas memantau keberadaan jentik nyamuk dan memberantasnya. Sebelumnya, kata Atalia, hanya ada satu atau dua orang kader jumantik dari tingkat RW dan kelurahan.
“Sebetulnya kalau dari data, kader PKK se-Jawa Barat itu mencapai 800.000 orang. Sehingga yang bisa kami lakukan adalah menyebarluaskan terkait dengan informasi ini kepada para kader,” ujar Atalia ditemui usai menjadi narasumber pada siaran Jabar Punya Informasi (JAPRI), di halaman Museum Gedung Sate Bandung, kemarin (8/2).
“Kalau selama ini dari tingkat RW dan kelurahan itu ada sekitar 1 atau 2 kader jumantik, kedepannya seperti yang sudah dicanangkan oleh pemerintah, bahwa harus ada satu rumah satu jumantik, artinya di setiap rumah wajib ada mereka-mereka yang menjadi pemantau, ini sangat penting saya kira,” katanya.
Lebih jauh Atalia memaparkan, gerakan jumantik ini dapat sukses dengan melibatkan seluruh masyarakat sebagai kader jumantik di rumah masing-masing. Hal ini mengingat terbatasnya jangkauan kader PKK dalam memantau lingkungan rumah tangga.
Asisten Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Jawa Barat Daud Achmad menyebutkan, pihaknya akan menyebarkan Surat Edaran dari Gubernur Jawa Barat kepada seluruh Bupati/Walikota yang berisi instruksi untuk mengaktifkan gerakan PSN dan Jumantik.
“Supaya DBD tidak menjadi kejadian luar biasa, ada beberapa langkah dari Pemprov mengaktifkan Jumantik di lingkungan keluarga, mengaktifkan kelompok kerja dari tingkat RT RW dan Kelurahan terkait DBD, dan juga meningkatkan kapasitas SDM maupun sarana prasarana rumah sakit,” kata Daud.
Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, data DBD (Demam Berdarah Dengue) yang terlaporkan ke pihaknya hingga 31 Januari 2018 tercatat sebanyak 2.461 kasus, 18 diantaranya meninggal dunia. Adapun Kabupaten/Kota dengan jumlah laporan kasus tertinggi yaitu Kota Depok (319 kasus), Kabupaten Bandung (236 kasus), Kota Bandung (224 kasus), Kabupaten Bandung Barat (277 kasus), dan Kota Cimahi (200 kasus). (yan)