JAKARTA – Serangan yang mendeskriditkan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) begitu ramai di media sosial (medsos). Bahkan sampai ada yang menuding mantan gubernur DKI Jakarta tidak pro rakyat Indonesia.
Tudingan itu dianggap oleh politikus Partai Golkar, Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB), tidak berdasar. Untuk itu, koordinator Bidang Keumatan Partai Golkar tersebut mempertanyakan keburukan itu begitu ramai dialamatkan kepada Jokowi saat ini.
”Kesenangan atau ketidaksenangan itu jangan kemudian membuat kita berlaku tidak adil. Dalam Alquran jelas. Janganlah kebencian atau ketidaksenangan kepada sekelompok orang atau seseorang membawamu kepada sikap meninggalkan keadilan,” ujar TGB di Posko Cemara, Jakarta, Kamis (7/2).
Dia meminta masyarakat atau publik untuk mengemukakan rasa ketidaksenangannya kepada seseorang dengan berbasis data. Bukan hoaks. Seperti saat ini, marak hoaks yang jelas-jelas mendeskriditkan pemerintahan Jokowi. ”Jadi, semuanya harus berbasis fakta,” katanya.
Contohnya, Jokowi disebut anti-Islam. Padahal kenyataanya mantan wali Kota Solo itu sangat berpihak kepada ulama, kiai, dan lingkungan pesantren.
”Pak Jokowi adalah presiden yang paling sering ke pondok pesantren. Pak Jokowi menetapkan hari santri, Pak Jokowi memberdayakan ekonomi di tingkat pondok pesantren dengan menginisiasi bank wakaf mikro,” ungkapnya.
Lebih lanjut mantan gubernur NTB itu mengatakan, salah satu informasi hoaks yang sering muncul untuk menyerang Jokowi adalah kriminalisasi terhadap ulama. Pada kenyataanya tidak ada Jokowi melakukan kriminalisasi tersebut.
”Saya pernah menyampaikan bahwa kriminalisasi ulama itu betul-betul tidak berbasis kepada kenyataan,” pungkasnya. (bbs/rie)