Setiap Hari Patroli, Tak Segan Segel Pipa Limbah Pabrik

Berawal dari kegelishan akan pencemaran lingkungan di Sungai Cisadane, sejumlah pemuda membangun skuad patroli mandiri dinamakan Cisadane Ranger Patrol (CRP). Setiap hari mereka melaporkan kondisi air sungai hingga tak segan menyegel pipa pembuangan limbah pabrik yang bandel.

KHANIF LUTFI- Tangerang

Adhe Priyanto tengah sibuk berbicara dengan seseorang melalui pesawat handy-talkie. Rona wajahnya terlihat sewot, dia baru saja mendapat info sebuah pabrik tekstil membuang limbah lewat pipa pembuangan langsung ke Sungai Cisadane.

”Tim satu merapat, ada info pembuangan limbah dekat Pabrik Indah Kiat, tolong dikonfirmasi,” ujarnya. ”Dicopy, meluncur ke lokasi,” jawab salah seorang di ujung pesawat.

Bersama dua temannya, Adhe juga meluncur ke lokasi. Jarak antara sekretariat Cisadane Ranger Patrol (CRP) dengan lokasi TKP bisa ditempuh lebih kurang 15 menit. Dengan menaiki tiga perahu motor via jalur sungai, massa men-sweeping sejumlah industri yang bercokol di sepanjang garis sempadan sungai (GSS) Cisadane.

Di lokasi mereka menemukan sebuah pipa yang membuang limbah secara langsung (by pass) ke sungai Cisadane. Tak segan, dia langsung memberi spanduk dengan tulisan ”Pabrik Penjahat Lingkungan”. Foto-foto itu lalu diunggah dan disebar lewat media sosial.

Adhe tidak sendiri, patroli dilakukan bersama sejumlah elemen aktivis lingkungan dari Yayasan Peduli Lingkungan Hidup (Yapelh) dan Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksasuci).

Hari itu, mereka juga mendatangi satu persatu saluran pembuangan limbah cair pabrik yang tersebar di sungai Cisadane. Sekitar 30 intake pembuangan yang kedapatan membuang limbahnya secara langsung langsung disegel.

”Kami juga beritahu ke Dinas Lingkungan Hidup setempat mengenai kondisi ini, bentuk tindak lanjutnya kalau tidak mau membuat instalasi pengolahan limbah ya wajib ditutup,” jelasnya.

Di lokasi, Adhe dan para komunitasnya juga tak segan menutup saluran pembuangan limbah pabrik dengan karung-karung berisi pasir, tanah dan alat lainnya. Mereka juga kerap berhadapan dengan para preman pabrik saat melakukan aksi Kita sudah peringatkan. ”Tapi tidak digubris. Makanya kita tutup dan segel saluran limbahnya,” katanya.

Didirikan 2014 silam, CRP mendata sekitar 30 pabrik yang kerap membuang limbahnya secara langsung ke sungai Cisadane. Temuan ini merupakan hasil investigasi yang dilakukan timnya saat melakukan patroli rutin di Cisadane. Modusnya saat air pasang di musim hujan.

Tinggalkan Balasan