NGAMPRAH– Penyakit demam berdarah dengue (DBD) kembali menyerang 12 warga Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat. Mereka harus dirawat di RSUD Cikalongwetan agar diberikan pengobatan. Jumlah penderita penyakit ini dikhawatirkan bertambah mengingat sekarang telah masuk musim penghujan.
“Cukup kaget juga karena banyak warga yang terkena serangan DBD ini. Sekarang sedang dirawat di RSUD Cikalongwetan,” ujar Wakil Ketua DPRD KBB Samsul Ma’arif kepada wartawan, Kamis (24/1).
Samsul menambahkan, dengan banyaknya korban di Cikalongwetan maka layak ditetapkan sedang darurat DBD. Perlu dilakukan antisipasi oleh Dinas Kesehatan supaya penyakit yang penyebarannya melalui nyamuk aedes aegypti ini tidak menyebar luas di masyarakat. Sebab, ketika ada korban dan tidak mendapatkan penanganan segera, penderita bisa meninggal dunia.
Samsul sudah meminta Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat Hernawan Widjajanto agar segera mengambil langkah konkret terkait banyaknya warga Cikalongwetan yang terserang DBD. Di antaranya melakukan gerakan masif fogging ke lingkungan warga, tim kesehatan harus banyak turun memberi penyuluhan dan sosialisasi pencegahan DBD.
Sementara itu, Dinas Kesehatan mencatat sudah ada 238 orang tersuspect DBD. “Sekarang lagi musim hujan dan potensi terserang DBD sangat tinggi bahkan kami catat sudah ada 238 orang suspect DBD. Namun suspect ini menunjukan gejala DBD dan belum tentu itu positif,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Hernawan Widjajanto.
Hernawan menjelaskan, berdasarkan hasil laporan di lapangan, kasus DBD ini hampir merata tersebar di 16 kecamatan. Tertinggi di Kecamatan Cililin, Ngamprah, Padalarang, Cikalongwetan dan Parongpong.
Menurutnya, faktor kepadatan penduduk dan lingkungan, memicu wilayah-wilayah tersebut banyak tersuspect DBD. “Termasuk berdasarkan laporan yang kami terima, di Desa Jayamekar Padalarang dan di Cigugur Girang Parongpong itu sudah ada 2 warga yang meninggal dunia, dan satu di antaranya bayi umur 8 bulan,” katanya.
Hernawan juga mengatakan, lantaran DBD ini cukup mengancam, maka pihaknya telah mengirimkan surat ke seluruh puskemas terkait kewaspadaan dini peningkatan DBD ini. Apalagi, dengan jumlah 238 orang tersuspect DBD, ini berpotensi pada kejadian luar biasa. (drx)