PAMEMPEUK – Komedian Sodikin 49, atau yang dikenal dengan Ronaldikin meninggal dunia pada Selasa (22/1) sekitar pukul 15.05 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Saat dilihat ke Rumah sakit tersebut jenazah Ronaldikin sudah dibawa rumah kakak kandungnya, Widianingsih sejak pukul 17.00 di Kampung Langonsari, Rt 003/003, Desa Langonsari, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung. Ia akan dimakamkan Rabu (23/1) di tempat pemakaman umum di Desa Langonsari.
Adik kandung Ronaldikin, Husnu Bayanudin 44 mengungkapkan, bahwa kakaknya menderita sakit sejak dua bulan lalu. “Kakak sudah sakit sejak Desember 2018 saat sedang kerja di Jakarta. Disana sempat berobat dan katanya sakit radang tenggorokan dan lambung,” ungkap Husnu saat ditemui di rumah duka, Selasa (22/1) malam.
Husnu pun mengatakan, sejak seminggu lalu kondisi kakaknya semakin parah dan mendapat informasi dari rekannya. Sehingga pihak keluarga setelah mengetahui kondisi Ronaldikin semakin parah saat itu langsung menjemput dan membawa Ronaldikin ke Bandung agar mendapatkan pengobatan secara intensif di rumah sakit terdekat dengan kediamannya.
“Setelah berada di rumah memang jarang makan sehingga mungkin kondisi lambungnya parah. Namun, Ia (Ronaldikin) meskipun kondisinya masih sakit tetap merokok dan minum kopi sehingga lambungnya mengalami luka dan kondisinya semakin drop,” katanya.
Karena melihat semakin parah dari sebelumnya, lanjut Husnu, pihak keluarga langsung membawa kembali ke rumah saki Al -Ihsan, pada Minggu (21/1) siang harinya dan langsung masuk ruangan rawat inap sekitar pukul 17.00 WIB.
“Kami membawa Ronaldikin ke Rumah sakit agar mendapatkan perawatan intensif dan infusan, karena kalau di rumah Dia makannya selalu sedikit, serta masih merokok dan ngopi,” jelasnya.
Dia juga menerangkan, setelah dilakukan perawatan, dokter langsung menginformasikan kepada pihak keluarga bahwa Ronaldikin mengalami radang tenggorokan dan mengalami sakit lambung yang akut. “Memang saat di rumah juga mengeluhkan sakit di bagian tenggorokan dan lambung. Itu saja dua keluhannya,” ungkapnya.
Setelah mendapatkan perawatan satu hari di rumah sakit, ungkap Husnu, kondisi kakaknya tersebut semakin parah dan mulai tidak sadarkan diri, namun pihak keluarga tetap meminta para dokter untuk mengobati kakaknya tersebut. “Kondisi kakak saya semakin parah, pada Senin malam, sehingga keluarga terus membacakan doa-doa untuknya,” ujarnya.