NGAMPRAH– Pemkab Bandung Barat menargetkan pembangunan Pasar Tagog Padalarang bisa terbangun pada bulan Juni atau setelah Lebaran. Hal itu seiring dengan adanya beberapa pertemuan dengan para pedagang agar pembangunan segera dilakukan. Demikian diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maman Sulaeman di Ngamprah, Rabu (23/1).
“Rencananya pada bulan Februari kita akan proses lelang dulu. Jika sudah ada pemenang kita pastikan akan bangun setelah lebaran. Pengerjaannya paling lama 8 bulan dan saat ini sudah ada beberapa investor seperti dari Bekasi, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan yang maju. Intinya peminat sudah banyak,” kata Maman.
Proses pembangunan pasar ini langsung dipimpin oleh sekda serta Tim Bangun Guna Serah (BGS). Termasuk soal konsep bangunan sudah dibahas bersama dengan pihak konsultan dari PT Kantor Jasa Penilai Publik Firman Aziz. “Nanti dibahas juga soal sistem kerjasamanya. Misalkan setelah 15 tahun dikelola pihak investor, selanjutnya diserahkan asetnya ke pemkab. Karena kita lakukan sisten bangun guna serah,” terangnya.
Maman menambahkan, berdasarkan penghitungan dari tim, pembangunan pasar tersebut bisa menghabiskan anggaran hingga Rp 80 miliar. Pasar tersebut akan dibangun 3 lantai terdiri dari basement, area hiburan, food court dan lainnya. “Rencananya akan dibangun sebanyak 1.410 kios termasuk mengakomodir para PKL. Kita ingin melihat kondisi pasar tagog ini lebih yaman dan indah tanpa ada kemacetan,” ungkapnya.
Saat ini, kata dia, pemerintah daerah tengah menyiapkan juga tempat penampungan sementara bagi para pedagang selama pembangunan berlangsung. Rencananya area dekat Pasar Curug Agung serta seberang Ramayana Padalarang menjadi lokasi alternatif. “Rencana awal ingin di PN Kertas karena luas juga areanya. Tapi memang dari pihak PN Kertas tidak mau. Jadi kita harus cari lokasi lain yang strategis bagi pedagang juga,” paparnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD KBB Sunarya Erawan meminta Pemkab untuk menuntaskan pembangunan Pasar Tagog dengan cepat. Selain untuk menata kekumuhan, wilayah tersebut juga diharapkan bisa terbebas dari kemacetan. “Kita tahu kalau lewat depan pasar tagog macetnya luar biasa. Kalau sudah terbangun, harapannya tidak kumuh dan bebas macet, apalagi ini posisinya di pusat kota,” ungkapnya. (drx)