”Rp1 miliar sudah klir diserahkan ke DPRD Kabupaten, sehingga sisa di saya Rp 400 juta dan saya tinggal memintakan Rp 500 juta jadi total Rp 900 juta,” sambungnya.
Kemudian uang Rp900 juta itu, lanjut Neneng, yang dipersiapkan untuk Iwa Karniwa diberikan melalui beberapa orang yakni Hendry Lincoln, anggota DPRD Bekasi Sulaiman, kemudian Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PDI Perjuangan Waras Warsisto.
”Teknis pemberiannya waktu itu dua kali. Pertama saya serahkan ke Hendry Lincoln, dari Henry Lincoln diserahkan ke staf Polmen, setelah itu ke Pak Sulaiman dan Pak Waras,” urainya.
Sementara itu, pada 14 Januari lalu, Iwa Karniwa menegaskan dirinya tidak terlibat dalam kasus suap proyek Meikarta. Untuk itu, Iwa mengaku siap dipanggil ke persidangan sebagai saksi atau untuk dikonfrontasi dengan pihak terkait dalam kasus tersebut.
”Saya sampaikan, apabila diperlukan saya siap jadi saksi. Tentu saya selaku warga masyarakat yang Insya Allah taat dan patuh terhadap mekanisme yang sedang berjalan,” ujar Iwa di Bandung, baru-baru ini.
”Saya juga siap untuk diklarifikasi (terkait dugaan penerimaan uang sebesar Rp1 miliar),” katanya.
Terkait keterlibatannya dalam proses perizinan Meikarta di BKPRD Jabar juga perubahan revisi RDTR Bekasi, Iwa mengaku tidak memiliki kewenangan apapun saat itu.
Mantan Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Hendry Lincoln mengungkapkan, uang suap perizinan megaproyek Meikarta yang disebut-sebut masuk ke pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak terlepas dari peran anggota DPRD Fraksi PDIP, Waras Wasisto.
Hendry meminta kepada pihak Pemkab Bekasi untuk menyediakan uang tersebut dengan membawa nama Sekda Jabar, Iwa Karniwa.
Hendry pada saat itu menyebutkan perannya membantu rekannya yakni Kabid Tata Ruang Dinas PUPR Neneng Rahmi Nurlaili dalam pengurusan izin Meikarta. Sebab proses Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) tidak kunjung ada progres.
Sementara itu, Neneng Rahmi diminta Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin untuk segera merampungkan RDTR tersebut. Hendry yang mempunyai jaringan ke pihak Pemprov Jabar melalui Iwa Karniwa, serta dua anggota DPRD Jabar Sulaiman dan Waras Wasisto.