CIMAHI– Pengendara yang kerap melalui Jalan Mahar Martanegara tampaknya harus lebih bersabar untuk bisa malalui jalan tersebut secara nyaman. Pasalnya, perbaikan jalan yang rusak akibat terjangan banjir luapan air sungai Ciputri itu, belum dapat diperbaiki dalam waktu dekat.
Seperti diketahui, sebelumnya aspal setebal 5 centimeter di jalan tersebut sempat terkelupas sebanyak dua kali. Padahal pengaspalan yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar itu baru selesai sekitar empat hari. Kemudian pihak ketiga selaku pemborong sempat memperbaikinya, namun karena tidak kuat menahan arus banjir dari luapan air sungai Ciputri maka, lagi-lagi aspal jalan tersebut mengelupas sepanjang 310 meter dan terpaksa harus dibiarkan.
Wali Kota Cimahi, Ajay Muhamad Priatna mengatakan, karena jalan tersebut tidak bisa dibenahi dalam waktu dekat, maka pihaknya berkoordinasi dengan dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPR) untuk mencarikan solusi sementara agar pengendara tetap nyaman saat melalui jalan tersebut.
“Tadi saya ngobrol dengan Pak Wilman (Kepala Bidang Bina Marga DPUPR) tindakan sementaranya mau apa? supaya di tengah ketidak nyamanan ini masyarakat lebih terbantu. Misalkan membersihkan dan sebagainya,” kata Ajay saat ditemui disela-sela peninjauan Jalan Mahar Martanegara, Jumat (18/1)
Menurut Ajay, perbaikan jalan baru bisa dilakukan setelah curah hujan tidak terlalu tinggi. Sebab jika dilakukan perbaikan dengan curah hujan yang masih tinggi maka dikhawatirkan akan mengalami kerusakan kembali.
“Mudah-mudahan ke depan setelah curah hujan menurut BMKG agak tidak terlalu tinggi kita perbaiki mungkin di bulan-bulan depan,” ujarnya.
Saat disinggung adanya keinginan masyarakat untuk mengembalikan jalan dengan cara di beton, Ajay memastikan, jalan tersebut tetap akan menggunakan aspal. Sebab, dari semua pemeliharaan jalan yang dilakukan pihak PU, hanya di jalan Mahar saja yang aspalnya terkelupas. Sehingga Ajay berpendapat sejauh ini tidak ada masalah dalam pengerjaannya. Ia juga memastikan akan aman walaupun tetap menggunakan aspal.
“Pengaspalan jalan oleh dinas sudah pasti bertujuan meningkatkan kenyamanan pengguna jalan, sehingga dinas pasti tau harus dibeton atau pakai aspal lagi (perbaikan jalan),” bebernya.