SOREANG – Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana (PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung secara rutin melakukan pelaporan (roll call).
Menurut keterangan dari Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Bandung Sudrajat, Pusdalops pemantauan monitoring dan koordinasi dengan 31 kecamatan, desa/kelurahan, Perangkat Daerah (PD) Kabupaten Bandung dan para penggiat kebencanaan.
Selain itu, dilakukan pengamatan serta pengumpulan informasi melalui situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD Provinsi Jawa Barat, Weather and Climate Prediction Laboratory (WCPL) Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Satellite Disaster Early Warning System (SADEWA) 4.0.
Melalui roll call yang didapat pihaknya pada pukul 08.30 WIB s/d pukul 08.40 WIB, Sudrajat menyampaikan bahwa di titik assesment Kecamatan Baleendah, Tinggi Muka Air (TMA) Jalan Raya Andir — Katapang berkisar 20 hingga 70 cm. Jalan tersebut terputus dan tidak bisa dilalui baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Tercatat TMA tertinggi antara 40 sampai 80 cm, berada di RW 13 Kampung Ciputat. Sedangkan TMA terendah berkisar antara 10 sampai 30 cm, berada di RW 08 Kampung (Kp.) Uwak. Sementara di beberapa titik seperti Sasak Acih Parunghalang, Jalan Raya Banjaran — Dayeuhkolot, Kp. Mulyasari dan Cikarees tercatat surut,” jelasnya
Ketinggian banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, dilaporkan TMA tertinggi berkisar antara 40 sampai 80 cm, berada di RW 04 Kp. Bojongasih Desa Dayeuhkolot dan RW 02 Kp. Babakan Leuwibandung Desa Citeureup. TMA terendah berkisar antara 10 sampai 20 cm, berada di RW 05 dan RW 16 Kp. Kaliboson Desa Citeureup. Sementara titik surut berada di RW 07 Gang toha Desa Dayeuhkolot dan Jalan Sukabirus Desa Citeureup.
Sedangkan ketinggian banjir di Kecamatan Bojongsoang tercatat di tiga titik, yaitu RW 09 Kp. Cijagra dengan TMA berkisar antara 10 sampai 30 cm, sementara TMA dengan kisaran 10 sampai 40 cm tercatat di RW 10 Kp. Cijagra dan Jalan Cijeruk — Cigebar. (rus/yan).