JAKARTA – Hampir semua klub yang berkompetisi di Liga 2 pada musim 2018 diduga terlibat pengaturan skor atau match fixing. Bahkan pihak kesebelasan yang ingin menang, tak jarang melakukan intimidasi terhadap wasit dan perangkat pertandingan.
Hal itu dikemukakan wasit Liga 2 musim 2018 Muhammad Irham. “Saya pastikan banyak klub di Liga 2, hampir semua (terlibat match fixing). Tapi ada beberapa yang tidak,” kata Irham seusai memberikan keterangan kepada penyidik Satgas Antimafia Bola di Mapolda Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ), Kamis (10/1).
Irham telah menyampaikan semua hal terkait match fixing di kompetisi Liga 2 kepada penyidik. Dia berharap dari keterangan yang telah diberikan bisa menjadikan kompetisi sepakbola menjadi lebih baik ke depannya.
“Saya hadir atas kesadaran. Cita-cita besar agar kompetisi bisa berjalan normal dan profesional. Kami menantikan adanya hari seperti ini,” harap Irham.
Sementara kuasa hukum Irham, Taufiqurrahman menambahkan, intimidasi yang diberikan dari banyak pihak. Ada dari klub yang ingin memenangkan pertandingan maupun pihak lain.
“Intinya, wasit maupun perangkat pertandingan sudah diintimidasi maupun diberi ancaman. Yang jelas untuk kepentingan klub tertentu. Ada yang ingin lolos penyisihan maupun dipromosikan ke level di atasnya,” ucapnya.
Pemeriksaan wasit dari Liga 2 dilakukan enyidik di Mapolda DIJ. Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Krishna Murti sempat terlihat. Namun, dia enggan memberikan keterangan. (jpc)