Dalam kesempatan tersebut, Arief juga mengatakan suara untuk Pemilihan Presiden akan dihitung paling pertama. Pasalnya hal itu sesuai dengan draft dan salah satu bagian dari isu nasional
”Selama ini isu Pilpres juga menyita begitu banyak perhatian publik. Perolehan suara dalam Pilpres dihitung lebih dulu untuk menghindari konflik berkepanjangan terkait ini,” tuturnya.
Merespon pemaparan yang ada, Wakil Ketua Komisi II DPR, Herman Khaeron mengapresiasi pemaparan KPU. Namun dirinya mengingatkan kepada lembaga pimpinan Arief Budiman tersebut agar lebih meningkatkan kinerja sekaligus kewibawaan. Sebab, menurut politikus Partai Demokrat ini, KPU terlalu sering menimbulkan kegaduhan jelang Pemilu 2019 mendatang.
”Ambil contoh hoaks 7 kontainer kemarin atau batalnya pemaparan visi misi Capres. Jangan hal tersebut terjadi kembali ke depan. KPU sebaiknya lebih baik bekerja dengan menjukan kinerja yang baik,” tegas politisi dari Dapil Jawa Barat ini.
Dirinya menambahkan, KPU dinilai terlalu reaktif dalam menyikapi kasus kasus yang heboh ditengah masyarakat. ”Melihat situasi yang semakin gaduh penyelenggara pemilu juga membuat gaduh, besok kami minta harap KPU dapat membuat lebih tenang,” tukas Herman.
Hal senada juga disampaikan oleh Fraksi PKS, Mardani Ali Sera berharap agar KPU segera membenahi diri. Menurut politikus yang mempelopori #2019GantiPresiden ini, masih cukup waktu bagi KPU untuk membenahi. ”Buat saya ini tantangan, masih ada waktu, khususnya untuk hajatan 100 hari ke depan, KPU harus pastikan berpihak ke publik jangan ke paslon,” tukasnya. (frs/fin/rie)