Kisah Penggerak Literasi yang Berawal dari Koleksi Tiga Buku Bekas

Dari tahun 1997 hingga 2012 saya bersama istri melakukan pengadaan buku sendiri. Sampai akhirnya diputuskan mengelola perpustakaan desa.

Meskipun belum ada bantuan dari pemerintah. Perpustakaan kecilnya itu terus berkembang. Bahkan, buah dari kerjakerasnya itu diapresiasi pemerintah.

Dalam merintis taman baca tidaklah mudah, banyak respon negatif dari masyarakat kampung yang dianggap orang kurang kerjaan.

 

Kini berkat jerih payahnya tersebut telah berbuah manis, pelopor literasi desa ini berhasil menjaring masyarakat untuk meningkatkan minat bacanya.

Dengan mendirikan Taman Baca Sehati yang bertempat di Kampung Pasir Huni RT 05 RW 06 Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.

Bukan itu saja, di taman bacaannya tersebut Yayat memiliki program untuk warga desa.

Saat ini bahan bacaan atau buku sudah mencapai 7.000 buku. Bantuan berbagai pihak, donatur dan pemerintah. Terdiri dari sastra, keagamaan, hukum, life skill, Ensiklopedi wayang dan ilmu pengetahuan.

Beberapa penghargaan juga diraih dari tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Bahkan, beasiswa dari kementrian pendidikan sudah didapatkannya. (yan)

Tinggalkan Balasan