BANDUNG – Puluhan mahasiswa Institute Seni Budaya Bandung memprotes kebijakan akademik yang melakukan pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada satuan petugas keamanan (Satpam) kampus secara sepihak.
Salah satu mahasiswa ISBI Kevin mengatakan, sebelum adanya PHK para satpam dijanjikan untuk mengikuti diklat untuk memperbaiki kinerja dalam bekerja. Bahkan, kordinator Satpam yaitu Deni menyuruh anak buahnya untuk menyusun ranking para satpam.
’’Yang mempunyai ranking terkecil nanti bakal ada pembinaan dalam bentuk diklat,” ujar Kevin dalam orasinya. (07/01).
Dia juga mengatakan, para satpam yang masih bekerja di kampus ISBI Bandung harus segera bergabung dengan perusahaan outsourcing. Bahkan, PHK juga menanti para Satpam yang masih bekerja di Kampus ini, karena pihak outsourcing akan memasukan 7 karyawan baru.
’’Jika para satpam lama tak segera masuk dan gabung dengan outsourcing itu maka PHK juga menanti mereka,” ungkapnya.
Dia menuntut kepada pihak kampus menjadikan semua Satpam sebagai karyawan tetap dan hapuskan outsourcing di Kampus ISBI Bandung.
”Kami ingin semua karyawan yang sudah di PHK bisa kembali bekerja, semua satpam bisa menjadi karyawan tetap di kampus ini,” ungkapnya.
”Kami juga ingin pihak Kampus tidak bekerja sama dengan pihak Outsourcing karena itu merugikan para Satpam dari mulai gajih dan juga peraturannya,” pungkasnya. (Mg2/yan)