NGAMPRAH– UPT Kebersihan Kabupaten Bandung Barat menyiapkan dua tim pengangkut sampah yang di tempatkan di Lembang dan Padalarang. Hal itu dilakukan untuk menyelesaikan persoalan tumpukan sampah
pasca perayaan malam tahun baru. Di dua tempat itu menjadi pusat berkumpulnya masyarakat untuk merayakan pergantian tahun dan liburan yang datang dari berbagai daerah.
“Total jumlah personel mencapai 57 orang. Mereka akan mulai bekerja mulai pukul 06.00 WIB sampai selesai. Terutama di Lembang karena ramai pengunjung yang datang untuk berlibur di tahun baru,” kata Plt Kepala UPT Kebersihan KBB, Rudi Huntadi di Padalarang, kemarin.
Rudi menambahkan, petugas kebersihan yang disiapkan di Lembang sebanyak 25 personel. Mereka akan di-back up oleh dua unit dump truck berkapasitas 12 meter kubik, dua motor kaisar, dan satu Armada Pengangkut Sampah Liar (APSL). Sementara, di Padalarang ada 32 personel terdiri dari pengemudi dump truck enam orang, empat Kaisar, tiga APSL, dan sisanya adalah petugas penyapu jalan dan kernet dump truck.
Yang menjadi sasaran dari para petugas itu adalah sampah-sampah yang ada di tempat-tempat publik dan jalan-jalan protokol. Di Padalarang adalah kawasan dari mulai Jalan Raya Padalarang, Tagog, Cihaliwung, Gedong Lima, kawasan underpass, sekitar kompleks pemda, hingga perbatasan dengan Kota Cimahi.
Sementara, di kawasan Lembang fokus utamanya adalah kawasan pusat kota dan Alun-alun Lembang. Diharapkan dengan adanya petugas yang disiapkan membuat tempat yang jadi perayaan tahun baru tetap bersih.
“Kalau kami perkirakan dengan berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, maka sampah yang dihasilkan hanya dalam semalam pada saat tahun baru bisa mencapai 48 meter kubik atau setara dengan 18 ton,” sebutnya.
Menurutnya, jumlah sampah itu belum digabung dengan sampah reguler yang biasa diangkut dari tempat pembuangan sementara (TPS) seperti dari permukiman warga, kompleks, tempat wisata, dan pasar.
Total sekitar 18 ton hanyalah sampah sisa dari tahun baru. Kalau digabung dengan sampah yang dari Pasar Tagog atau TPS di Gedong Lima totalnya bisa mencapai 60 ton lebih. Itu belum termasuk sampah yang dihasilkan dari berbagai objek wisata yang ada di Lembang, yang pada pergantian tahun biasanya jumlah pengunjungnya meningkat signifikan.