Solois Jazz Danilla Lolos dengan Kecupan Pada Hakim

Yang lebih menarik perhatian, saat Jaksa Penuntut menanyakan alasan Danilla rilis perdananya yang bertajuk ‘Telisik’  “Inspirasi dari mana ?”

Dengan ekspresi wajah sedih, Danilla menjawab, selain dari kejadian sehari-hari ‘Telisik’ juga terinspirasi dari kejadian yang dialami korban pemerkosaan di Jepang.

“Jika dilihat dari namanya (korban) sangat indah. Tapi kenapa harus meninggalnya dengn cara tragis tidak seindah namanya,” jelas Danilla.

Setelah melalui persidangan yang cukup panjang, dengan perdebatan  antara jaksa penuntut umum dan  pembela. Termasuk dasar jawaban jawaban dengan alasan yang kuat dari setiap pertanyaan yang diberikan penuntut, akhirnya hakim memutuskan, Danilla bebas dengan syarat menerima Hakim sebagai pacarnya.

“Karena kalau mendengar apa yang tadi dikatakan terdakwa, maka, hakim masuk kedalam kriteria pria idaman Danilla,” ujar Hakim, Man (Jasad). Sidang ditutup dengan keputusan bebas bersyarat. Dan sebagai bentuk apresiasi kepada hakim, Danilla memberikan kecupan manis kepada Man (Jasad).

Perwakilan DCDC, Agus Danny Hartono mengaku, merasa memperoleh apresiasi lantaran Danilla mendaftar kepada pihaknya untuk menjadi terdakwa di Pengadilan Musik.

“Jadi bukan kita yang mencari dia untuk menhadi talent. Kami tidak menskenariokan seperti ini, Danilla disimpan dipenghujung tahun. Tapi Alhamdulillah semua bersambut akhirnya penghujung pengadilan musik 2018 adanya di Danilla,” katanya.

Dia juga bersyukur, sebab di edisi penghujung animo penonton yang bisa memecahkan rekor dari ke-27 DCDC Pengadilan Musik yang sudah dilaksanakan.

“Estimasi biasanya pengunjung di 300 orang. Tapi sekarang ada 610 orang yang teregristasi. Luar biasa lebih dari dua kali lipat dari biasanya,” pungkasnya. (adv/ziz/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan