NGAMPRAH– Kualitas air di Waduk Saguling dan Cirata dipastikan tidak layak konsumsi. Hal itu seiring dengan maraknya sejumlah ikan dari keramba jaring apung (KJA) diduga mengandung logam berat akibat tercemar limbah industri dari beberapa anak Sungai Citarum. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, hal itu akan berdampak buruk terhadap kesehatan.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat Aam Wiriawan menjelaskan, kondisi itu berdasarkan hasil pengujian oleh DLH KBB pada 2017 lalu. “Walaupun ada perbaikan melalui program revitalisasi Citarum, namun tetap untuk kualitas air belum layak dikonsumsi,” katanya di Ngamprah, kemarin.
Berdasarkan pengujian kualitas air di KJA, didapatkan bahwa terdapat enam unsur yang melebihi baku mutu, yakni BOD, cadnium, klorin, timbal, nitrit, dan detergen. Hal itu berdampak pada ikan-ikan yang hidup di dalam keramba.
Pencemaran Waduk Saguling tersebut di antaranya berasal dari pembuangan limbah cair sejumlah industri ke beberapa sungai, seperti Cihaur, Cikandang, Cipeusing, Ciburandul, dan Cimerang. Kelima anak sungai yang bermuara ke Citarum ini berada di sekitar Batujajar dan Padalarang.
Untuk memininalisasi pencemaran, pihaknya terus melakukan pengawasan intensif berkoordinasi dengan Satgas Citarum Harum yang dimotori Kodam III/Siliwangi. Ke depan, pihaknya juga berencana memasang alat telemetri yang bisa memantau kualitas air sungai. Alat tersebut nantinya bisa terhubung ke perangkat seluler, sehingga pengawasan bisa dilakukan lebih efektif.
“Selama ini, kami baru mengandalkan laporan dari sejumlah perusahaan mengenai pengelolaan limbah mereka. Itu pun dilaporkan setiap tiga bulan,” katanya.
Sementara itu, Kabid Perikanan pada Dinas Perikanan dan Peternakan KBB Chandra Suwarna tidak menampik bahwa ikan-ikan di KJA Saguling mengandung logam berat. Namun, menurut dia, tidak semuanya tercemar, sehingga ikan-ikan di dalamnya masih ada yang layak dikonsumsi.
“Kami juga melakukan uji laboratorium dan hasilnya masih di bawah baku mutu. Ikan-ikan di keramba masih aman dikonsumsi namun masyarakat tetap harus waspada,” katanya.
Dia juga mengungkapkan, saat ini pun sejumlah keramba jaring apung baik di Saguling maupun Cirata sudah ditertibkan Satgas Citarum. Hal ini pun akan berdampak pada peningkatan kualitas air di kedua waduk tersebut.