BANDUNG – Dinas Pendidikan Kota Bandung meresmikan empat inovasi pendidikan Kota Bandung. Empat inovasi pendidikan tersebut merupakan upaya menyelesaikan beragam problematika pendidikan.
Empat inovasi tersebut antara lain Sistem Seleksi Kepala Sekolah Profesional (Si Kasep), Siswa Guru Berliterasi (Si Geulis), Pusat Sumber Belajar (Puber), Ngamumule Budaya Urang (Ngabaur). Inovasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tersebut bisa diakses di situs resmi Disdik Kota Bandung http://disdik.bandung.go.id.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Dr H Elih Sudiapermana M.Pd mengatakan, Si Kasep memberi ruang bagi siapa saja yang yang memenuhi syarat. Di samping didaftarkan kepala sekolah untuk menjadi kepala sekolah.
Berdasarkan data, kebutuhan kepala sekolah SD dan SMP cukup mendesak. Di antaranya, kebutuhan kepala sekolah SD mencapai 51 orang dan SMP 7 orang.
Meski demikian, dari 520 orang guru (SD dan SMP) yang mengikuti seleksi dan kemudian meloloskan 82 orang, mereka tidak lantas menjadi kepala sekolah. Tapi mereka ini yang disodorkan ke Kementerian Pendidikan untuk mengikuti proses seleksi kembali.
”Si Kasep dibuat untuk mengantisipasi dugaan ada nepotisme dalam seleksi. Sebab, setiap proses seleksi yang dilewati diperlihatkan secara terbuka dalam web Dinas Pendidikan,” kata Elih kepada wartawan usai peresmian empat Inovasi Pendidikan di Hotel Horison, Kota Bandung, Sabtu (15/12).
Elih mengatakan, Si Kasep merupakan kebijakan lokal. Secara nasional, calon kepala sekolah hanya wajib mengikuti seleksi administratif dan seleksi substansi. Dan Si Kasep menambah tiga tahan penting yang diperlukan calon kepala sekolah. Di antaranya, tes potensi akademik, kepemimpinan, dan komptensi.
”Figur kepala sekolah ke depan bukan lagi guru yang diberikan tugas tambahan. Tapi sosok pemimpin di wilayah yang memiliki fungsi manajerial,” sambungnya.