BANDUNG – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa mengatakan Pemprov Jawa Barat dan Pemerintah Malaysia akan meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, terutama pertukaran pelajar dan transfer pengetahuan.
“Selain meningkatkan angka pertukaran pelajar kedua negara, kerja sama antara kami dengan Malaysia juga untuk menambah kualitas dan jenis studinya,” kata Iwa Karniwa usai menerima kunjungan Menteri Penasihat Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia, Mior Harris bin Mior Harun di Gedung Sate Bandung, belum lama ini.
Ia mengatakan, bersama Pengarah Education Malaysia Indonesia tersebut, maka Pemprov Jawa Barat akan berupaya membuat payung hukum dan nota kesepahaman atas kerja sama di bidang pendidikan sehingga tidak lagi bersifat parsial.
“Jadi dari Malaysia ingin ada kerja sama, sifatnya dipayungi pemerintah daerah, sebagaimana kerja sama kita dengan Shizuoka di Jepang. Di bawah MoU supaya terfokus,” kata Iwa.
Menurut dia, selama ini sudah terlaksana sejumlah program pendidikan yang dikerjakan Jawa Barat bersama Malaysia, yakni pertukaran pelajar dan fasilitasi pendidikan warga Malaysia di Jawa Barat maupun sebaliknya.
“Hingga saat ini ada sekitar 4.000 orang Malaysia yang bersekolah di Jawa Barat, dan ada 11 ribu orang kita di Malaysia. Ini perlu adanya perjanjian, sifatnya MoU. Di dalamnya ada rencana kerja dan aksi,” katanya.
Ia menambahkan, dalam pertemuan antara pihaknya dengan Menteri Penasihat Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia juga dibahas masalah bantuan kedua belah pemerintah di bidang pendidikan, khususnya untuk pertukaran pelajar.
Menurut dia, nantinya akan diupayakan setiap negara anggota Asean menjalin kerja sama pendidikan dengan negara Asean lainnya, sebelum dengan negara lain.
“Kami optimistis ini akan meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja sama di bidang pendidikan. Pendidikannya lebih fokus. Misalnya, kira-kira apa yang di Malaysia tidak ada dan di Jabar ada, bisa dipelajari pelajar Malaysia, juga sebaliknya,” katanya.
Dia menambahkan, selama ini sejumlah SMA dan SMK di Jabar telah aktif melakukan kerja sama pendidikan, seperti pertukaran pelajar dengan negara lain.
“Sebagai contohnya ialah SMK Tanjungsari Sumedang yang telah bekerja sama dengan Jepang. Tidak hanya menanganai pertukaran pelajar SMA dan SMK kami juga menangani kerja sama pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Seperti menjembatani Universitas Padjadjaran dengan Universitas Shizuoka di Jepang supaya terjalin pertukaran pelajar,” kata Iwa. (ant/ign)