BANDUNG – Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap Institut Teknologi Bandung (ITB) dan perguruan tinggi lainnya dapat merespon perubahan iklim global melalui riset. Dikatakan Sri, teknologi dan inovasi di bidang akademis guna mendukung konsep Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah ditentukan PBB sebagai agenda dunia untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi.
Hal itu dikatakan Sri Mulyani usai penandatanganan nota kesepakatan sekaligus peluncuran ITB-SDG Center dalam seminar ”Towards Zero Carbon: Collaborate, Execute and Creating Opportunity” di Bandung, Jawa Barat, kemarin (7/12). Pada acara tersebut Sri Mulyani menjadi pembicara utama yang membahas tentang pemanasan global, kerusakan alam serta penanggulannya dari sisi ekonomi.
Dalam pemaparannya dia mengataka, di belahan bumi mana pun manusia akan menghadapi kenyataan, jika bumi semakin hangat akibat emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan menyebabkan temperatur dunia meningkat Satu derajat.
”Maka dibutuhkan partisipasi dari semua pihak, baik dalam dan luar negeri. Seperti pemerintah, donor, akademisi untuk merespon perubahan iklim melalui pembangunan dan teknologi yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan Indonesia telah memiliki komitmen terhadap perubahan iklim. Karena program Nawa Cita Jokowi tentang kualitas hidup sedang mengarah ke Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB yang terdiri dari lingkungan, sosial dan ekonomi.
Menteri Keuangan menyambut gembira apa yang tengah digagas ITB melalui ITB SDGs Center. Pemerintah kata Sri, akan selalu mendukung serta bekerja sama untuk komitmen terhadap Sustainable (SDGs). ”Semuanya harus memiliki ambisi yang kuat untuk mewariskan dunia yang indah dan lestari bagi generasi kita mendatang, bukan hanya untuk ITB dan Indonesia tapi juga untuk dunia,” ungkapnya.
Sementara itu di tempat sama, Rektor Kadarsyah Suryadi, turut merespon perubahan iklim dan mendukung SDGs dengan membentuk ITB SDGs Center yang multidisiplin bersama alumni 88. ”Kita akan kembangkan berbagai upaya untuk meminimalisasi emisi karbon yang berbasis teknologi,” tutur Rektor ITB, Kadarsyah Suryadi. (mg1/ign)