NGAMPRAH– Menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2019, Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan menekankan agar seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bandung Barat bersikap netral. Artinya tidak terlibat dengan praktek politis yang bisa merugikan dirinya sendiri.
“Saya hanya mengingatkan agar seluruh ASN, harus netral. Tidak boleh berpihak pada salah satu partai atau calon di pemilu nanti. ASN diminta tetap fokus saja dalam melayani masyarakat,” ujar Hengki di Ngamprah, kemarin.
Hengki mengatakan hal itu, bukan tanpa dasar. Selama ini, dia sering mendapat laporan dari masyarakat bahwa sejumlah Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD), terutama camat kerap menggiring opini supaya masyarakat menjatuhkan pilihan pada parpol tertentu.
Padahal posisi ASN, sudah jelas tidak diperkenankan terlibat dalam politik praktis. Dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan, bahwa setiap ASN tidak berpihak dari segala pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun.
“Itu Undang-undang yang mengaturnya, kok. Bukan atas sentimen pribadi saya,” tuturnya.
Begitu juga dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS, jika larangan tersebut memang begitu tegasnya. PNS lanjut Hengki, dilarang melakukan perbuatan yang mengarah pada keberpihakan salah satu calon atau perbuatan yang mengindikasikan terlibat dalam politik praktis atau berafiliasi dengan parpol. “Saya hanya minta, ASN haru berhati-hati. Karena masyarakat sekarang sudah melek politik. Nah kalau masyarakat melaporkan ketidaknetralan ASN, yang rugi siapa? Bukan saya kok. Perlu diingat, sanksi bagi ASN terlibat dalam politik praktis itu bisa berupa pidana. Jangan sampai itu terjadi di Bandung Barat,” terangnya.
Hengki justru mengajak agar ASN fokus saja terhadap pekerjaannya. Jangan terpengaruh oleh bujukan untuk berafiliasi dengan parpol. Menurutnya, masih banyak garapan ASN dalam mewujudkan program pembangunan masyarakat. “Lebih baik, kembali pada tugas dan fungsi masing-masing saja daripada ikut-ikutan menggiring opini masyarakat,” tegasnya.