Terinspirasi Rumah Botol

Tulangan aman gempa jadi tetap menggunakan tekno­logi konvensional. Tapi tu­langannya menggunakan standar SNI. Sehingga diran­cang sesuai rekomendasi para pakarnya.

”Intinya struktur bangunan bila terjadi gempa tidak langs­ung roboh tapi tetap bertahan. Sehingga meminimalisir ke­rugian dan korban jiwa,” urai Manda.

Terakhir namun tidak kalah penting, anti banjir. Agar de­sain rumah mereka tidak banjir, maka rumah tersebut memiliki rongga-rongga khu­sus di dalam tanah. ”Tiap lubang memiliki kapasitas tertentu agar bisa menyesu­aikan debit air yang masuk,” ujar Kholil.

Di bagian lain, lolosnya me­reka ke Malang juga mem­buat kesan khusus. Sebab, sebagai tim mereka berempat menjadi sangat kompak. ”Kita di kereta gantian pegang maket (tambahan atas ran­cangan arsitektur dan sebagai cara utama untuk menyam­paikan ide dan menggambar tata ruang, Red),” kata Meli.

Maket dijaga betul-betul oleh keempatnya. Sebab, selama 18 jam perjalanan ke Malang mereka harus menjaga maket tersebut agar tidak rusak ka­rena tersenggol atau sebab lain. ”Tidur pun sama maket itu. Sayang, hasil kemenangan menjadi milik panitia. Tapi tetap bangga, karena menang juara ketiga,” tuturnya. (rie)

Tinggalkan Balasan