BANDUNG – Program poros maritim dunia mulai akrab dikalangan mahasiswa. Ingin memahami lebih dalam, mahasiswa/mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Padjajaran (Unpad) berkunjung ke kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman baru-baru ini.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk menambah wawasan para akademika muda itu, agar memahami lebih jauh tentang Poros Maritim Dunia dan apa tugas dan fungsi serta program-program dari Kemenko Maritim dan kementerian teknis.
”Kunjungan kali ini mengupas tuntas dan dapat memuaskan rasa keingintahuan mahasiswa dengan berinteraksi langsung. Kami berharap Para siswa paham, semisal tentang program Revitalisasi Citarum dan cinta lingkungan,” ujar Kepala Bagian Humas Biro Informasi dan Hukum Kemenko Kemaritiman Anjang Bangun Prasetio di hadapan para mahasiswa.
Sementara itu, Kepala Bagian Program Kedeputian SDM, Iptek dan Budaya Maritim Kemenko Kemaritiman Andreas Patria menjabarkan, adanya kunjungan dari para mahasiswa Unpad dapat merubah pola pikir dan juga menambah wawasan dari para generasi millennial tersebut. Dia mengatakan Indonesia menuju poros maritim dunia. Sebagai narasumber utama dalam kunjungan tersebut Andreas memberikan tema “Kondisi Ekonomi Terkini dan Implementasi Kebijakan Maritim” dalam materi yang disampaikan.
Pada saat sesi interaktif, Rebecca, salah satu mahasiswi menanyakan apa tantangan yang dihadapi Indonesia, khususnya dalam dunia kemaritiman. ”Tantangan yang dihadapi Indonesia sangat luas, mengenai isu-isu seputar kemaritiman diantaranya mengenai Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan isu Laut Cina Selatan, serta bagaimana reaksi dunia internasional saat Indonesia menamakan ulang laut territorial Indonesia di Natuna menjadi Laut Natuna Utara untuk menunjukkan kedaulatan bangsa,” jelas Andreas.
Dia juga mengatakan karena begitu banyak tantangan diperlukan sinergi bersama antar Kementerian dan Lembaga. “Kita sebagai negara memang harus hadir. Untuk itulah diperlukan peran SDM yang handal dan kompeten, semoga kalian-kalian yang hadir disini dapat menjadi SDM-SDM tersebut,” imbuh Andreas.
Banyak hal yang dibahas dalam kunjungan tersebut, seperti mengenai Jejak Kemaritiman Indonesia dari terbentuknya kerjaan maritim nusantara, era kolonial, proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Deklarasi Juanda, Konvensi Maritim I hingga dicetuskannnya Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Kemudian dijelaskan pula mengenai Implementasi Kebijakan Maritim Nasional dan masalah-masalah global terkaitan kelautan, perhubungan, perikanan, pariwisata dan lingkungan. Andreas juga mengangkat salah satu isu lingkungan laut yakni rencana aksi penanganan marine debris atau sampah laut.