Suara Warga Citarum melalui Puisi

Dan kemarin (22/11) meru­pakan puncak kegiatan, ber­upa pemaparan hasil kegia­tan alur puisi sebagai stra­tegi kreatif yang dilaksanakan. Para undangan dari Unwim, Unpas, Satgas CItarum Harum, Universitas Kebangsaan, Del­tares Belanda serta beberapa warga negara Belanda ikut berpartisipasi mengikuti pa­paran tim Living lab, mengo­mentari karya puisi warga Citarum, pemutaran film dokumenter kegiatan dan membuat usulan kegiatan lanjutan Living lab.

Dr. Dwina Roosmini, dosen Fakultas Teknik Sipil dan Ling­kungan ITB, sebagai koordi­nator Living Lab menyampai­kan hasil diskusi berupa usu­lan kegiatan lanjutan yaitu memulai dengan pembuatan Instagram living lab upper Citarum, KKN mahasiswa dan kegiatan pengabdian masy­arakat institusi pendidikan yang terintegrasi dengan pro­gram pemerintah, pemetaan sosial kebutuhan warga, hingga pembuatan filter air dan pengelolaan manajemen sampah.

”Kebutuhan dana sebagai kendala untuk proyek tersebut, akan dicoba diselesaikan melalui mensinergikan dengan rencana anggaran instansi pemerintah terkait serta pe­nawaran kegiatan CSR pada perusahaan,” ujarnya.

Dengan rencana proyek yang melibatkan partisipasi masy­arakat, dikatakan dia, trans­paransi anggaran kegiatan dan terintegrasi dengan pro­gram pemerintah.

“Diharapkan Living Lab up­per Citarum ini dapat menjadi prototype desa kreatif Citarum harum,” tutupnya. (*/ign)

Tinggalkan Balasan