CIMAHI– Keterlambatan pembayaran klaim dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat tidak membuat pelayanan. Bahkan RSUD Cibabat terganggu.
Berdasarkan pantauan, RSUD Cibabat masih tetap memberikan pelayanan terhadap pasien peserta BPJS Kesehatan dan umum.
Wakil Direktur RSUD Cibabat, Richard Nicolas mengatakan, kondisi kurang baik BPJS Kesehatan berdampak pada kerterlambatan pembayaran klaim selama ini masih dapat diatasi. Sehingga RSUD Cibabat masih tetap beroperasi seperti biasanya.
”Jangan BPJS sedang ada masalah lalu pelayanan kami jadi kendor. Itu tidak kami harapkan,” jelas Richard ektika ditemui kemarin (21/11).
Richard mengaku, untuk mengantisipasi terhambatnya pelayanan disetiap RS, pihak BPJS Kesehatan sudah memberikan solusi awal dengan mempersilahkan setiap RS untuk melakukan peminjaman uang kepada pihak Perbankan. Dengan kompensasi pembayaran bunga oleh pihak BPJS.
”Ditingkat pusat mereka sudah ada komunikasi dengan pihak perbankan. Tujuannya karena BPJS ini punya utang tagih dari setiap RS. Sehingga solusi awal setiap rumah sakit diperkenankan untuk meminjam kepada perbankan,” ucapnya.
Richard mengatakan, saat ini RS, BPJS Kesehatan dan pihak Perbankan sudah melakukan diskusi. Dari diskusi tersebut diperoleh kesepakatan apabila klaim BPJS terlambat maka pihak RS akan melakukan pinjaman dengan catatan beban bunga dibebankan dari denda klaim BPJS dan dibayar sesuai uang yang dipakai dari pinjaman.
”Misalnya kita meminjam 20 M, beban bunga tidak dihitung dari 20 M tersebut tapi dari berapa yang kita tarik dan itu yang akan menjadi dasar bunga yang harus dibayar,” katanya.
Richard menuturkan, meski memang pihak RSUD Cibabat belum pernah melakukan peminjaman, namun Richard mengaku, pihaknya tetap melakukan antisipasi dengan tetap persiapan untuk mengajukan pinjaman. Hal tersebut dilakukan agar pelayanan kesehatan terhadap masayarakat tetap berjalan lancar.
”Itu yang kita persiapkan dan sifatnya antisipasi, tujuannya agar kita bisa tetap memberikan pelayana bagi masyarakat. Dan itu dilakukan hampir oleh seluruh RS yang ada,” tuturnya.
Richard menyebutkan, Cibabat sendiri melayani pasien BPJS Kesehatan rawat jalan rata rata diangka 500 orang per hari. Jumlah tersebut mengalami penurunan yang biasanya diangka 800 an orang.