SOREANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Sofian Nataprawira menekankan agar penyaluran Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) harus tepat sasaran.
Sebagai Ketua Tim Koordinasi BPNT Kabupaten Bandung dia menilai, upaya ini harus dilakukan secara bersama oleh aparatur kewilayahan seperti camat, kepala desa dan lurah mengawasi jalannya program Indikator Kinerja 6 T bisa berjalan.
Dia mengingatkan, para pelaksana di lapangan agar tidak melakukan kesalahan dalam proses penyaluran program yang bekerjasama dengan BNI dan Bulog tersebut tidak tepat sasaran. Apalagi, jika si penerima bantuan tidak berhak malah dapat bantuan.
’’Tidak ada kroscek yang penting setoran ke Bulognya lancar. Hal-hal seperti ini harus dihindari,” tegas Sofian ketika ditemui belum lama ini.
Sofian menuturkan, program bantuan tersebut memberikan manfaat untuk mengurangi beban pengeluaran Masyarakat, Berpenghasilan Rendah (MBR). Sehingga, petugas harus memberikan pemahaman kepada masyarakat, baik cara bertransaksi maupun cara penarikan bantuan tersebut di agen.
’’Informasikan juga tata cara pengaduan apabila mengalami hambatan dalam pencairan bantuan ini,” kata dia.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Bandung Nina Setiana menyebutkan, terdapat 168.246 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk program BPNT. Bantuan diberikan dalam bentuk non tunai sebesar Rp. 110.000/bulan/KPM melalui mekanisme kartu elektronik. Kartu ini hanya digunakan untuk membeli bahan pangan di e-warong, bekerjasama dengan bank dan bulog.
Dia mengungkapkan, ada perubahan jumlah antara data yang diberikan oleh kementrian sosial dan data dari BNI dengan jumlah 166.946 KPM. Sehingga, terdapat selisih sebanyak 1.300 KPM. Namun, perubahan data tersebut karena ada peserta Program Keluarga Harapan (PKH) keluar.
Dengan penurunan jumlah KPM tersebut, pihaknya berharap angka kemiskinan di Kabupaten Bandung akan terus menurun. Namun di sisi lain, masyarakat masih berharap jumlahnya bisa bertambah. Untuk itu pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial agar jumlah KPM tetap ada di angka 168.246.