BANDUNG – Angka penderita Stunting akibat kekurangan gizi di Indonesia masih sangat tinggi. Berdasarkan indeks tinggi badan per umur (TB/U), menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 angkanya mencapai 37.2 persen atau sekitar 8.8 juta balita Indonesia mengalami stunting.
Guna meningkatkan kesadaran masyarakat, pemerintah daerah khususnya propinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari dunia usaha, organisasi masyarakat serta dukungan dari pihak swasta yang ditujukan untuk semua elemen masyarakat, untuk meningkatkan kesadaran terhadap stunting.
Sebagi pihak yang senantiasa mendukung program ini, Energen menunjukkan komitmen dan kontribusinya dalam mengedukasi masyarakat tentang asupan makanan yang bergizi.
“Tidak hanya kali ini, sudah dua tahun kebelakang kami sudah mendatangi sekitar 5000 sekolah seluruh indonesia, melakukan sosialisasi tentang asupan makanan bergizi yang dimulai dari sarapan pagi”, ungkap Anto Noegroho, Marketing Manager Energen pada acara kampanye ‘Cegah Stunting Itu Penting’ pada Minggu (18/11) di Lapangan Gasibu Bandung yang turut dihadiri istri Gubernur Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil.
Selain itu Energen juga mengundang lebih dari 500 pelajar SD di kota Bandung untuk melakukan edukasi langsung kepada anak-anak. Pihaknya juga menegaskan komitmen seriusnya dalam mendukung program pemerintah, sebab saat ini Stunting merupakan isu nasional karena dapat berpengaruh terhadap sumber daya manusia dalam persaingan global pada tahun 2030.
“Stunting itu isu nasional, kondisi dimana tumbuh kembang yang tidak sempurna, Energen sepakat untuk memperbaiki kondisi stunting, ini juga bisa berkembang tumbuh kembang otak, kita support dengan cara mengedukasi dan tidak hanya booth saja, kita juga mendatangkan dokter ahli”, pungkas Anto. (she)