Tahu soal Novel, Film, Pemilu, sampai Sarung

Ukraina merupakan pecahan Uni Soviet. Penduduknya se­kitar 42,5 jiwa, tanpa men­ghitung warga Crimea, wi­layah yang diduduki Rusia. Yang membuat hubungan kedua negara memanas sam­pai sekarang.

Total sampai saat ini prodi bahasa dan sastra Indonesia yang bernaung di bawah in­stitut filologi telah meluluskan 12 wisudawan strata satu (S-1) dan 7 strata dua (S-2). Se­dangkan jumlah total mereka yang menuntut ilmu di prodi yang sama mencapai 38 ma­hasiswa.

Menurut Prabowo, saat wa­wancara, sebagian besar ma­hasiswa yang melamar me­mang mengaku tidak menge­tahui tentang Indonesia. Yang terpenting bagi mereka ada­lah bisa masuk universitas negeri dulu.

“Ini bisa dimaklumi karena mahasiswa yang diterima di universitas negeri ini seluruh biaya hidup dan belajar me­reka ditanggung pemerintah,” kata Prabowo.

Yang menggembirakan, be­gitu masuk perkuliahan, me­reka benar-benar menunjuk­kan komitmen untuk belajar. Sejak tiba September lalu, saya mengajar di S-1 dan S-2. Mata kuliah yang saya ampu, antara lain, bahasa Indonesia, dialektologi, novelistika, dan drama Indonesia.

Dan, di semua kelas yang saya ampu, tak ada maha­siswa yang tak antusias. Semua sangat aktif bertanya. Mereka juga terus berusaha menam­bah wawasan tentang Indo­nesia.

Mereka tahu penulis Indo­nesia mana yang tengah me­lambung. Film mana yang tengah ramai diperbincangkan, atau pemilu yang akan dihe­lat tahun depan.

“Saya suka Andrea Hirata dan Dee (Dewi Lestari). Las­kar Pelangi (yang ditulis An­drea) itu sangat menyentuh, sedangkan Dee selalu berha­sil membuat saya berpikir dalam,” kata Tetyana Melnyk, mahasiswi prodi bahasa dan sastra Indonesia lainnya.

Saat ini ada tiga pengajar di program studi bahasa Indo­nesia. Dua di antaranya pengajar tetap dari universi­tas. Yaitu, Aleksandra Burov­ska (seorang warga negara Ukraina alumnus Prodi Ba­hasa dan Sastra Korea Institut Filologi KNU Taras Shevchen­ko) dan Anggraini Agustin (alumnus FISIP Universitas Indonesia yang bersuami seorang warga Ukraina).

Sedangkan Prabowo, alum­nus sastra Rusia Universitas Indonesia, merupakan te­naga pengajar bantuan dari KBRI. Prodi bahasa dan sastra Indonesia juga mendapat bantuan tenaga pengajar dari Kemenristekdikti melalui program SAME (Scheme for Academic Mobility and Ex­change) BIPA (Bahasa Indo­nesia untuk Penutur Asing).

Tinggalkan Balasan