SOREANG – Menumpuknya sampah di Pasar Sayati Indah sepertinya kembali berulang. Hal ini, menunjukan para pedagang dan masyarakat masih memiliki kedisiplinan rendah untuk mengelola sampah.
Berdasarkan pantauan, Jabar Ekspres para pedagang yang berjualan terpaksa berhadapan dengan tumpukan sampah yang disipan ditengah jalan. Sehingga, menebar bau busuk.
Egi salah seorang pedagang pasar meminta permasalahan sampah di Pasar Sayati Indah harus segera dibereskan. Jumlah sampah yang terus menumpuk tidak diimbangi dengan pengangkutan sampah yang rutin dilaksanakan.
“Sampah semakin menumpuk tapi pengangkutan sampah jarang dilakukan tiap hari,” ujarnya, kepada wartawan kemarin (7/11).
Menurutnya, jika sampah dibiarkan terus seperti ini maka dipastikan para konsumen enggan datang ke pasar dan para pedagang akan merugi.
“Kalau dibiarkan terua seperti itu, kami hawatir para pedagang terus merugi karena para konsumen enggan untuk datang ke pasar,” tuturnya
Sementara itu, salah seorang pedagang lainnya, Rita mengungkapkan retribusi sampah terus diambil oleh petugas pasar. Namun, sampah masih menumpuk bahkan menggunung.
“Retribusi (sampah) sering diambil. Tapi saat ditanya kenapa sampah belum diangkut, jawabannya selalu tidak ada bensin,” ungkapnya.
Dirinya pun berharap permasalahan sampah bisa selesai mengingat pasar Sayati Indah merupakan tempat mencari nafkah bagi para pedagang. Ia menginginkan agar sampah diangkut dan tidak terus meluber ke jalan.
Awal bulan Oktober, sampah di Pasar Sayati menggunung dan menutupi belasan kios hingga akhirnya tidak bisa berjualan. Pemerintah daerah kemudian memgangkut sampah tersebut namun awal November ini sampah kembali menggunung dan meluber ke jalan serta menutupi akses.
“Karena tidak rutin diangkut, ya kondisinya kembali seperti ini,” pungkasnya (rus/yan)