BANDUNG – Partai Gerindra memuncaki posisi partai politik di Jawa Barat menggeser PDI Perjuangan. Hal ini terungkap dalam survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA di 10 provinsi terpadat di Indonesia.
Kesepuluh provinsi itu yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Banten, Riau, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Lampung, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.
Survei yang diambil dalam kurun waktu 4-14 Oktober 2018 itu menggunakan metode sampling multistage random sampling di 10 provinsi. Satu provinsi jumlah respondennya 600 orang sehingga jumlah keseluruhannya adalah 6.000 responden.
Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menyatakan survei ini diambil dengan turun langsung ke lapangan dengan wawancara dan kuisioner dengan margin error per provinsi kurang lebih 4,1 persen.
Survei ini juga dilengkapi dengan FGD dan analisis media serta indepth interview.
Untuk hasil survei di Jawa Barat, Gerindra menempati posisi puncak dengan prosentase suara 20,2 persen. Kemudian disusul oleh PDIP (17,8 persen), Golkar (11,3 persen), PKS (6,0 persen), dan PPP (4,7 persen).
”Posisi ini berbeda dengan tahun 2014, di mana Gerindra menempati peringkat 3 sementara PDIP peringkat 1 dan Golkar peringkat ke-2,” kata Adjie di kantor LSI Denny JA, Jakarta, Jumat (2/11).
Sementara itu di papan tengah untuk provinsi Jawa Barat dihuni oleh PKB (3,7 persen), Demokrat (2,7 persen), Perindo (2,3 persen), dan PAN (1,5 persen).
Kemudian di papan bawah ada Partai Garuda (0,7 persen), Nasdem (0,7 persen), Berkarya (0,3 persen), PBB (0,2 persen), PKPI (0,2 persen), PSI (0,2 persen), dan Hanura (0,0 persen).
Keberhasilan Partai Gerindra menggeser PDI Perjuangan dengan menduduki puncak peta partai politik di Jawa Barat, pertanda jika rakyat masih memiliki harapan kepada Prabowo Subianto.
”Identik sekarang Pak Jokowi dengan PDIP, Pak Prabowo dengan Gerindra. Maaf bukan mengecilkan partai koalisi, tapi identiknya seperti itu. Pada saat beberapa orang dikita merasa Jokowi merakyat, tapi pada kenyataannya berbeda. sekarang mereka masih memiliki harapan kepada Pak Prabowo,” tandas Ketua DPP Partai Gerindra Heri Gunawan.
Meskipun ungkap Heri, Pak Prabowo masih dilihat ”Arogan” atau ”Keras”. Namun menjadi tantangan tim untuk menciptakan image Prabowo tidak seperti itu.