BEKASI – Pada siswa juara satu Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK 2018 tingkat Provinsi Jawa Barat akan mendapatkan pembinaan untuk menghadapi LKS SMK tingkat Nasional pada Juli 2019 mendatang.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK), Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dodin R Mulyadin mengatakan, pembinaan dilaksanakan selama enam bulan. Pembinaan tahun ini lebih panjang waktunya dibandingkan tahun sebelumnya.
Dodin menjelaskan, tahun sebelumnya siswa hanya memiliki waktu satu bulan untuk persiapan. Tahun ini waktu pembinaan lebih panjang dengan tujuan memaksimalkan kemampuan siswa dalam menghadapi LKS tingkat Nasional. Pembinaan tidak hanya dari sekolah, akan tetapi sekolah bekerjasama dengan mitra industri secara langsung.
”Tahun kemarin ada 53 kompetisi keahlian, tahun ini hanya ada 26 kompetensi keahlian dengan online dua yang diperlombakan. Kita lebih fokus. Jadi Insya Allah dengan kesempatan ini Jawa Barat bisa melakukan persiapan yang maksimal dengan pembinaan baik di sekolah, di Industri, tujuannya agar tingkat kemampuan mereka juga jadi lebih baik,” ujar Dodin saat ditemui Selasa, 23 Oktober 2018.
Pembinaan akan dilakukan secara sistematis dan bekerjasama dengan mitra industri. Dodin berharap, praktik pembinaan LKS tidak hanya dilakukan di sekolah, akan tetapi langsung di industri. Menurut Dodin, hal tersebut akan membuat kemampuan siswa lebih terarah. Selain itu, fokus pembinaan harus disesuaikan dengan nasional.
”Yang paling penting lagi, tadi kita ngobrol dengan industri, nanti yang dipelajari harus diselaraskan dengan yang di nasional. Misalnya, kita latihan mesin tipe A, begitu di nasional diganti, jadi mereka canggung lagi, harus belajar lagi padahal waktu sudah mepet. Untuk sekarang harus sejalan dengan nasional,” ujar Dodin.
Dodin mengatakan, untuk permulaan, sekolah yang menjadi juara pertama akan diundang bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Industri. Rapat dilakukan agar ada kebersamaan berbagai pihak untuk membina siswa. (siti/ign)