Polisi: Tiga Orang Telah Diamankan

Menurutnya, GP Anshor ikut bertanggung jawab dan harus dipertanggungjawabkan atas insiden pembakaran bendera HTI oleh anggota Banser di Alun-alun Limbangan sekalipun insiden itu kecil. Pernyataan semacam itu agar didengar dan disampaikan kepada para pihak yang mengutuk pembakaran bendera mirip HTI di Alun-alun Limbangan.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat, ikut menanggapi adanya aksi pembakaran bendera tersebut. Dia pun menyesalkan adanya aksi itu.

”Saya menyesalkan adanya pembakaran bendera yang tertera kalimat tauhid di atasnya di Kab Garut tadi pagi. Mungkin tidak dimaksudkan kepada kalimat tauhidnya tapi dimaksudkan untuk membakar simbol organisasi yang sudah dilarang pemerintah,” tulis @ridwankamil di akun Instagramnya, kemarin (22/10).

Namun kata Kang Emil sapaanya dalam lanjutan keterangan unggahannya, tindakan pembakaran bendera tauhid tersebut dipastikan akan menimbulkan multitafsir. Walaupun begitu, seharusnya diserahkan kepada aparat keamanan.

”Jika kita tidak suka terhadap sesuatu, belajarlah untuk menyampaikan pesan dengan adab dan cara yang baik. Bangsa kita harus naik kelas menjadi bangsa yang lebih mulia dan lebih beradab. Keberadaban kita dilihat dari cara kita menyampaikan pesan dan dilihat dari cara kita menyelesaikan perbedaan. Sebaiknya yang bersangkutan segera menyampaikan permohonan maaf,” jelasnya.

Tokoh ulama Garut Tatang Mustafa Kamal, seperti dikutif Jabar Ekspres dari CNN Indonesia mengecam aksi pembakaran tersebut. Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Melangbong Garut itu mendesak agar anggota Banser NU segera menyampaikan permintaan maaf karena anggotanya telah menghina kalimat tauhid dan umat Islam di seluruh dunia.

”Banser NU harus segera meminta maaf kepada seluruh umat Islam dunia karena yang dibakar adalah Lailahaillallah Muhammadrasulullah,” kata Tatang.

Dia mengaku sangat dan tidak rela dengan alasan yang dilontarkan Banser NU untuk membakar bendera HTI dengan dalih menyelamatkan kalimat tauhid. ”Mau itu bendera siapapun atau apapun, itu jelas yang dibakar bendera dengan kalimat tauhid,” tegasnya.

Sikap Banser NU itu, imbuh Tatang, telah menyakiti hati seluruh umat Islam di Indonesia dan dunia. Aksi pembakaran ia yakini akan menyulut kemarahan yang sangat besar dari kalangan umat Islam yang masih berakidah dan memegang teguh kalimat tauhid.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan