Bupati Ajak Peserta Bermain Angklung

NGAMPRAH– Rasa haru dan bangga terpancar dari wajah Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna ketika membatik dan bermain angklung bersama anak-anak penyandang disabilitas yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung Barat di Bale Barli Kota Baru Parahyangan Padalarang, Senin (22/10).

Seolah tidak percaya melihat kemampuan anak berkebutuhan khusus (ABK) ini membuat Bupati sadar betapa besar potensi yang dimiliki Bandung Barat dalam menyongsong masa depan.

“Jika mereka (ABK-red) saja bisa berprestasi, kenapa kita tidak?,” sahutnya.

Dirinya yakin bahwa para penyandang disabilitas tetap bisa lebih berprestasi dibanding yang lainnya. Jadi, para orangtua ABK patut berbesar hati. Pasalnya, mereka yang memiliki kekurangan pun tetap bisa memberikan kontribusi bagi Bandung Barat.

“Jadi, walaupun ada kekurangan, kita tetap harus semangat. Dan jangan lupa untuk selalu rajin sekolah sebagai bekal dimasa yang akan datang,” terangnya.

Sebagai penentu kebijakan di Kabupaten Bandung Barat, dia berjanji akan memaksimalkan program-program yang berkaitan dengan disabilitas. Bahkan dia akan memenuhi kebutuhan para penyandang disabilitas secara bertahap pada 2019 nanti.

“Saya minta Dinas Sosial untuk segera menginventarisir apa saja dan berapa jumlah kebutuhan yang dibutuhkan bagi penyandang disabilitas,” serunya.

Sementara, Kadinsos Bandung Barat, Heri Partomo dalam laporannya menuturkan bahwa kebijakan pemberdayaan disabilitas menitikberatkan pada partisipasi aktif keluarga dan masyarakat sebagai kekuatan utama sumber daya rehabilitasi bagi penyandang disabilitas melalui Pos Rehabilitasi Sosial (Posrensos).

“Orientasinya pada pengembangan kemandirian dan pemberdayaan penyandang disabilitas sebagai fasilitas untuk melakukan aktivitas bersama dalam satu tempat antara penyandang disabilitas, keluarga dan masyarakat dengan membangun jaringan kerja, kemitraan dan rujukan serta sumber-sumber yang ada di masyarakat,” terangnya.

Mengenai pelatihan membatik dan bermain angklung bersama yang diikuti 35 penyandang disabilitas ini bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri dan kualitas keterampilan yang sudah dimiliki, sehingga mampu mengembangkan kemampuan fisik, mental dan sosialnya untuk mencapai kemandirian ditengah masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat memberikan alat bantu disabilitas berupa kursi roda celebral palsie, kursi roda dewasa, kaki palsu dan tongkat putih bagi penyandang tunanetra. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan