CIMAHI– Sedikitnya 20 juta orang usia produktif dari 48 juta penduduk di Jawa Barat rawan menggunakan narkoba. Sebab dengan jumlah penduduk besar Jabar menjadi sasaran empuk peredaran Narkotika.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat, Brigjen Pol Sufyan Syarif mengatakan, untuk mencegahnya pihaknya akan terus melakukan optimalisasi P4GN melalui peran serta tiga pilar.
Dia menilia, usia produktif kerap menjadi sasaran para bandar narkoba. Sehingga diperlukan kewaspadaan dan pengawasan yang lebih kepada mereka (anak usia produktif). sebab, pada usia tersebut banyak keingintahuan dari mereka.
“Biasanya usia produktif tersebut menyalahgunakan narkoba dimulai dari mengkonsumsi minuman keras hingga obat-obatan terlarang kemudian konsumsinya naik menjadi narkotika,” ujarnya.
Hingga saat ini, kata Sufyan, jenis narkotika yang banyak dikonsumsi penduduk di Jabar adalah sabu-sabu dan ganja, bahkan saat ini pelajar di Jawa Barat banyak yang menyalahgunakan obat batuk sachet dan lem untuk digunakan sebagai media untuk mabuk.
” Itu baru awal-awal atau perkenalan sindikat, nantinya mereka akan mengkonsusmi narkotika. Langkah dari BNN, kami mengajak masyarakat dan semua stakeholder untuk ini semua (penyalahgunaan narkotika),” bebernya.
Sufyan menjelaskan sebagai pencegahan peredaran narkoba, BNN Provinsi Jawa Barat telah membentuk Desa/Kelurahan yang bersih dari narkotika dengan melibatkan semua stakeholder dengan memaksimalkan peran Bhabinsa, Babinkamtibas.
“Jadi di situ orang mau mengedarkan itu sudah gak bisa lagi karena semua sudah waspada, dari RT/RW melalui desa/kelurahan yang mengajak mengawasi,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Cimahi, Maria Fitriana, mengatakan untuk menerapakan Desa/Kelurahan bersih narkotika di Kota Cimahi, pihaknya berencana akan melakukannya didaerah pinggiran. Sebab peredaran narkotika saat ini sudah merabah ke daerah pinggiran.
“Mungkin saja di Leuwigajah, Cibeber tapi kami masih harus berkoirdinasi lagi dengan BNN kira-kira daerah mana yang harus kita jadikan sebagai pilot projact,” katanya.
Ia mengungkapkan, untuk melakukan pencegahan narkotika tersebut, diperlukan sinergitas dari berbagai pihak. Diantaranya harus ada kerjasama antara BNN, pemerintah serta aparat keamanan.