SOREANG – Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bandung resmi menjadi juara umum pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) ke-XIII Jawa Barat, di Kabupaten Bogor. Dengan raihan tersebut, Cabang Olahraga (Cabor) pencak silat menyumbang 4 medali emas, 3 perak dan 3 medali perunggu.
Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, dari 44 cabor yang diikuti dengan mengirimkan 653 atlet, total medali yang diperoleh Kabupaten Bandung sebanyak 35 emas, 58 perak dan 67 perunggu. Di balik hal itu, dia mengaku, sangat mengapresiasi kerja keras seluruh atlet asal Kabupaten Bandung, khususnya pencak silat sebagai salah satu cabor kebanggaan daerah tatar Sunda.
Menurutnya, kesempatan yang terbuka melalui ajang Porda mampu dimaksimalkan para pesilat daerah untuk meraih medali emas sebanyak mungkin, tentunya dengan pembinaan IPSI.
”Capaian itu sesuai target. Sejak awal, IPSI membidik juara umum Porda, apalagi ada atlet Kabupaten Bandung yang meraih emas di ajang Asian Games 2018, tentu saja ini menjadi motivasi tersendiri untuk mengharumkan nama baik Kabupaten Bandung,” ungkap Dadang di ruang kerjanya, kemarin (15/10).
Dia menyebutkan, atlet Kabupaten Bandung sudah memberikan yang terbaik dalam ajang Porda ke XIII di Kabupaten Bogor. Meski menjadi ranking ke 6, dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat yang memperebutkan 843 medali emas, 839 perak dan 1130 medali perunggu, dirinya tetap menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas prestasi yang diraih para atlet asal daerahnya.
”Atlet-atlet kita, anak-anak kita, berprestasi dengan baik. Mereka bisa mengangkat nama daerah, kami bangga dengan mereka. Ini hasil kerja mereka, hasil latihan, pembinaan dan kedisiplinan. Mereka telah bekerja keras dan memberi yan terbaik, Ini keberhasilan kita semua,” urainya.
Dadang berharap, selain sukses prestasi, administrasi dan penyelenggaraan, Porda ke XIII harus juga berdampak signifikan bagi peningkatan kualitas para atlet-atlet asal Kabupaten Bandung, bahkan kalau bisa lanjutnya, harus dilakukan regenerasi atlet. Supaya kemampuan atlet yang senior bisa ditularkan pada yang lebih muda, atau melalui pembinaan Koni Kabupaten Bandung.
”Saya mengimbau kepada seluruh jajaran Koni dan Pemkab Bandung untuk terus menggali dan mencari potensi-potensi atlet yang bisa diasah pada masing-masing cabor yang dipertandingkan. Selain persiapan kader, penataan manajemen pun harus lebih progresif,” tuturnya.