”Karena jumlah sekolah di kota Bandung ini sangat banyak, maka disesuaikan. Sesuai dengan, ada tahapan-tahapan artinya agar terjadi efektifitas proses pelatihannya. Hanya untuk 19 sekolah, sekarang ini. Ditambah dengan tim yang ada di sekolahnya, dengan KAUR TU, Bendaharanya, Wakaseknya dengan gurunya sebagai tim pengembangan sekolah,” jelasnya.
Harapan kedepan dari kegiatan tersebut, kepala sekolah akan lebih professional sebagai seorang manajer. Dan sekolah bisa melakukan perencanaan program yang prinsip-prinsip tetap mengakomodasi peningkatan mutu pendidikan. Dan memberikan jawaban public tentang prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Ketua Pelaksana, Drs. Jamaludin M.Mpd membenarkan jika kegiatan itu merupakan bagian dari upaya peningkatan tenaga pendidik dan kependidikan dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam tata kelola sekolah.
”Kegiatan ini dirasa perlu oleh sekolah, karena keterbatasan SDM yang ada di sekolah dan persepsi yang belum sama. Atas dasar kebutuhan itulah maka yang tadinya beberapa sekolah jadi berhimpun mengadakan kegiatan, yang membutuhkan yang mengikuti kegiatan,” ujar Jamaludin.
Dikatakanya kegiatan yang baru kali pertama dilakukan itu diikuti kepala sekolah, kepala TU atau pengelola administrasi sekolah, pengembang, bendahara, operator kesemuanya itu adalah tim dari sekolah.
“Kegiatan ini lebih condong ke manajamen sekolah, apa yang diperlukan sekolah. Dengan kondisi perubahan sekolah, sekolah harus lebih matang. Sedangkan perencanaan kan tidak boleh perseorangan tapi harus ada melibatkan semua orang atautim,” tutupnya. (ign)