Jadikan SMK Tempat Berlatih Berwirausaha

BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong pengembangan kewirausahaan di sekolah, khususnya SMK. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah dalam menyelsaikan berbagai permasalah sosial seperti kemiskinan dan pengangguran.

”Salah satu tujuan kita membuka SMK, termasuk revitalisasi SMK untuk ikut mengurangi permasalahan-permasalahan tersebut. Kami mendorong agar kegiatan kewirausahaan di Jawa Barat ini tumbuh dalam berbagai bidang,” ujar Hadadi saat membuka acara Rapat Pembahasan Program Kerjasama Luar Negeri, Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW), di SMK Negeri 1 Pacet, Cianjur, kemarin (9/10).

Hadadi mengatakan, banyak siswa yang sebenarnya memiliki peluang berwirausaha. Jika dibimbing dan diberikan dukungan, Hadadi yakin siswa akan lebih berkembang. Dia berharap, lulusan SMK memiliki kompetensi, tidak hanya untuk menjadi pekerja, akan tetapi bisa mengembangkan usaha.

”Kita giring putra-putri kita bisa mengembangkan usaha. Di SMK ini tempat belajar, tempat untuk pengembangan diri. Kami menginginkan SMK sebagai tempat berlatih. Kalaupun gagal ya tidak apa-apa. Jangan sampai setelah lulus baru berlatih,” kata Hadadi.

Guru sebagai penanggung jawab harus bisa mengarahkan siswa semenjak sekolah. SMK harus menjadi tempat siswa berlatih dan tidak takut gagal. Pemerintah terus mendukung dengan memberikan sarana prasarana praktik siswa, misalnya ruang praktik siswa. Tidak hanya di ruangan, praktik dilakukan di luar ruangan.

”Jangan ada lahan yang ngaggur, setiap lahan harus dimanfaatkan untuk kegiatan SMK, salah satunya adalah menyumbangkan kegaitan pertanian modern. Kami inigin seluruh SMK di Jawa Barat dalam semua hal itu harus maju. Maju bersama, sukses kita semua. Semua berprestasi, semua harus sukses,” ucap Hadadi.

Hadadi menekankan, hal ini harus menjadi komitmen seluruh pihak yang terlibat. Tidak hanya SMK, SMA pun ikut mendorong pengembangan kewirausahaan di sekolah. Sehingga siswa akan lebih produktif. Selain itu, sekolah dituntut untuk terus bekerjasama dengan berbagai pihak, seperti Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) baik itu dalam ataupun luar negeri. (siti/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan