BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menantang generasi milenial Jawa Barat menjadi seorang CEO perusahaan. Caranya, ikuti program satu desa satu perusahaan yang akan dicanangkan Pemda Provinsi Jawa Barat.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengatakan bahwa pihaknya mempunyai program untuk membangun desa agar mandiri secara ekonomi. Emil akan membuat sebuah perusahaan kemudian akan disebar ke berbagai desa untuk dikelola oleh para CEO muda di Jawa Barat.
“Saya lagi bikin program satu desa satu perusahaan. Saya lagi bikin program seribu CEO anak muda,” kata Emil saat menjadi narasumber pada kegiatan Sekolah Pimpinan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di New Panjang Jiwo Resort, Jl. Babakan Tunas 9, Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, belum lama ini.
“Jadi, anak-anak muda di Jawa Barat yang baru lulus universitas saya butuhkan, saya kasih perusahaan tapi di desa,” lanjutnya.
Program ini juga untuk menumbuhkan generasi muda agar betah di desa. Membuat lapangan kerja agar orang desa tidak perlu ke kota.
“Supaya tinggal di desa jadi keren. Karena sekarang banyak anak tidak mau jadi petani lagi, pengennya ke kota. Usia petani sekarang hampir di atas 60-an, kalau mereka (petani) sekarang udah ga sanggup lagi (bertani), kita mau makan apa?” tanya Emil di hadapan ratusan Ketua Cabang HMI dari seluruh Indonesia.
Untuk merealisasikan program ini, Emil menuturkan pihaknya akan bekerja sama dengan Forum Rektor serta Kadin. Pihak perguruan tinggi akan mengirimkan lulusannya untuk ikut program ini, sementara kadin akan memberikan pembinaan dari sisi wirausaha.
Program satu desa satu perusahaan diharapkan bisa menjadi pemicu stabilitas dan kemandirian ekonomi secara nasional tanpa tergantung kepada negara lain. Karena kata Emil, stabilitas ekonomi menjadi kunci terwujudnya Indonesia Emas 2045.
“Kunci stabil ekonomi lima persen adalah kemandirian. Apa jawaban Pak Ridwan terhadap ekonomi? Saya bikin kemandirian desa,” tutur Emil.
Selain pertumbuhan ekonomi di atas lima persen, kunci Indonesia Emas 2045 adalah bonus demografi atau SDM yang kompetitif, serta stabilitas politik dan demokrasi. Sumber daya manusia Indonesia harus bisa bersaing dengan negara lain dengan cara meningkatkan kemampuan atau skill.