”Kami selalu bicara gimana kita jadi manusia sebelum jadi suporter. Jangan jadi suporter dulu baru jadi manusia,” kata dia.
Selain Bandung, dorongan agar Edy mundur dari jabatannya sebagai Ketum PSSI tertuang dalam sebuah petisi di change.org. Petisi yang hingga kemarin (28/9) siang ditandatangani oleh 78.463 netizen tersebut muncul, setelah mantan Pangkostrad itu terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara (Sumut).
Dalam petisi ada beberapa poin yang mendasarai agar Edy Rahmayadi legowo melepas jabatan sebagai Ketum PSSI.
”Melalui petisi ini dan demi masa depan Sepak Bola Indonesia kami meminta Bapak Edy Rahmayadi mundur sebagai Ketua Umum PSSI. Desakan mundur ini didasarkan pada tiga alasan. Pertama, agar fokus memimpin Sumut selama lima tahun kedepan, kedua adanya regulasi yang melarang Kepala Daerah rangkap jabatan sebagai pengurus PSSI dan ketiga merangkap jabatan rawan terjadinya ‘conflict of interest‘,” tulis petisi seperti dikutip FIN, kemarin (28/9).
Selain petisi tersebut, sosiolog dan pengamat olah raga Fritz E Simanjuntak menilai hal yang sama. Menurutnya, pemimpin dalam organisasi sepak bola terbesar di Indonesia itu harus memiliki waktu penuh dan tidak bisa diisi oleh orang yang tidak memiliki waktu penuh.
”Saya pikir, lebih baik jujur saja (Edy Rahmayadi), semestinya Ketum PSSI itu tidak paruh waktu, harus penuh waktu. Ia harus full time di Jakarta, karena ini olahraga terbesar di indonesia, dan memiliki kompetisi paling lengkap. Jadi harus penuh waktu, ga bisa paruh waktu,” tutur Fritz.
Fritz menjelaskan, seharusnya setelah dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur Sumut pada 5 September 2018, Edy Rahmayadi langsung menyerahkan jabatan Ketua Umum PSSI kepada orang lain.
”Saya sendiri sih tidak melihat dia menjabat dua jabatan sekaligus, tapi yang pasti Ketua Umum PSSI itu harus penuh waktu. Dan seharusnya Pak Edy legowo, setelah dipilih menjadi Gubernur Sumut menyerahkan jabatan Ketua Umum PSSI itu kepada yang lain. Dan itu harus,” tegas Fritz.
Hal yang sama juga pernah diungkapkan Mantan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Bob Hippy kepada Fajar Indonesia Network (FIN). Pria yang juga pernah menjabat sebagai Koordinator Timnas PSSI itu menilai Edy Rahmayadi tidak akan punya banyak waktu untuk mengurus PSSI yang memiliki ranah kegiatan yang cukup besar tersebut.