BANDUNG – Sejumlah peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) mengembangkan robot dengan bentuk menyerupai kecoa yang diklaim mampu membantu operasi intelijen. Robot kecoa dinilai bisa melakukan penyadapan dan pengintaian.
Pengembangan robot tersebut didasarkan pada belum adanya robot serangga yang dipasarkan kecuali hanya mainan. Padahal, teknologi untuk pemantauan senyap sudah sangat dibutuhkan para intelijen.
Peneliti ITB Muhammad Hablul Barri menyebut teknologi dari luar Indonesia tidak dapat begitu saja dipakai karena menyangkut kerahasiaan di suatu negara. Menurutnya, robot yang sengaja dibuat sendiri juga mampu menjaga integritas lembaga dan kekuatan intelijen suatu negara.
”Dengan mengembangkan teknologi robot serangga yang membawa sistem pemantauan, maka peralatan intelijen nasional dapat mandiri dan mempunyai dampak yang besar pada intelijen,” kata Hablul di Bandung, kemarin (26/9).
Dipaparkan Hablul, secara fungsi robot tersebut telah diujicobakan. Namun, untuk ditempatkan dalam cangkang berbentuk kecoa masih dalam tahap pengembangan. Dia menargetkan, robot tersebut selesai dalam proses pengembangan pada akhir tahun 2019.
”Jadi kita belum bisa cover dengan body kecoa. Paling mungkin bulan depan kita rencanakan casingnya atau cover-nya itu bagaimana,” kata dia.
Dalam robot tersebut, jelas Hablul, mempunyai alat nano controller, single bot computers atau komputer mini, wifi, bluetooth serta dilengkapi dengan input-output. Pengembangan lainnya, lanjut dia, yakni terdapat pada motor, sensor, kamera 5 megapiksel autofokus dan mikropon untuk penyadap suara.
”Kita lengkapi dua motor sebagai penggerak dan komunikasi antara robot satu dan robot lainnya menggunakan wifi yang terkoneksi,” kata dia.
Menurutnya, dalam pengembangan selanjutnya robot tersebut akan kembali diperkecil lantaran ukuran saat ini dinilai masih terlalu besar untuk dijadikan alat pengintai. Namun, Hablul menilai terdapat keterbatasan lain, yakni alat-alat yang digunakan untuk robot tersebut harus dibentuk sekecil mungkin dengan fungsi yang kompleks.
”Inginnya kalau jadi, kita pakai aplikasi face tracking yang kita kasih data input wajah yang ingin diikuti, lalu dikunci, lalu diikuti oleh robot kecoa ini, dalam pengintaiannya sebenarnya kecoa ini mencari lokasi di pojok sehingga tidak terlihat di tengah-tengah keramaian,” kata dia.