JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi membuka deklarasi kampanye damai Pemilu 2019 di Silang Monas, Jakarta, kemarin (23/9). Namun, saat acara berlangsung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) protes dan meninggalkan acara.
SBY meninggalkan acara saat memutari kawasan Monumen Nasional, dan melihat banyak pelanggaran yang dilakukan pendukung Jokowi dan Maruf Amin.
”Benar. Demokrat secara resmi sudah menyampaikan protes keras pada KPU termasuk Bawaslu. Saya yang menyampaikan, memang gak ketemu, saya kirim WA dan jawab permintaan maaf. Paling tidak pesan moral yang kami sampaikan adalah marilah sama-sama kita tegakan aturan,” kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, kemarin (23/9).
Hinca kemudian menyebut aturan yang dilanggar seperti banyaknya atribut partai peserta pemilu yang terlihat dalam deklarasi damai. Padahal, menurutnya berdasarkan aturan tak diperbolehkan membawa atribut tersebut.
”Misalnya kan kita sepakat pakaian adat saja damai dan tidak membawa partai apalagi membawa atribut yang begitu banyak, sehingga terkesan tidak kampanye. Kemudian Pak SBY berpesan kepada saya, saudara Sekjen pimpin sampai selesai. Beliau walk out (WO),” jelasnya.
Padahal menurut Hinca, acara tersebut deklarasi damai dengan adat Nusantara. ”Pak SBY itu sampai pakai baju yang dicarinya, Kalimantan Selatan. (Dia terlihat) gagah betul. AHY juga, semua patuh dan merasa tak nyaman akhirnya WO, dan bukan hanya dia,” lanjutnya.
”Kami sangat menyayangkan dan mengimbau kawan-kawan kompetitor yang lain marilah sama-sama menghormati aturan main itu, agar itu betul-betul 7,5 bulan ini damailah kita, ini negara kita sama-sama,” katanya.
Sementara itu, Ketua Arief Budiman mengatakan kampanye serentak pemilu 2019 bertujuan untuk meneguhkan komitmen peserta pemilu terhadap pentingnya menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Untuk itu, kampanye harus berjalan damai, tertib, tidak melakukan politik SARA, hoaks, dan politik uang.
”Manfaatkanlah masa kampanye ini sebaik-baiknya dengan meyakinkan pemilih menggunakan visi, misi, dan program untuk kebaikan bangsa,” ujar Arief saat memberi sambutan Deklarasi Kampanye Damai, di Monas, Jakarta, Minggu (23/9).
Di akhir acara deklarasi kampanye damai pemilu 2019 tersebut ditandai dengan pelepasan burung merpati oleh seluruh ketua umum partai politik serta para capres dan cawapres penyelenggara dengan menandatangi prastasi perjanjian bersama.