Tampilkan Ragam Konsep Tarian

Reisya menyatakan, tarian yang ditampilkan hanya perkenalan bagi para dewan juri dan penonton roadshow. Sebab, konsep yang ditampilkan dalam gelaran Honda DBL West Java Series 2018 – South Region ada beberapa perubahan.

“Di gor kan lebih resmi dan lebih meriah. Nanti pasti ada yang diganti gerakan-gerakannya dan kostumnya dibagusin lagi, properti lebih gede lagi dan itu kejutan buat penonton dan tim,” ungkapnya.

Berbeda dengan Tim Dance SMKN 11 Bandung, yang lebih energik, Tim Dance SMAN 1 Soreang menampilkan kolaborasi dua tarian, yakni etnik dan modern. Namun, penampilan mereka juga tak kalah kreatif dibanding tim lainnya.

Leader Tim Dance SMAN 1 Soreang, Riska Amalia mengungkapkan, penggabungan tarian yang dilakukan lantaran di sekolahnya terdapat dua ekstrakurikuler (ekskul), yakni karawitan dan modern dance. Untuk itu, dirinya sengaja memasukkan unsur etnik dalam tarian tersebut.

“Sekolah kami terkenal dengan budayanya dan terkenal dengan ekskul seninya. Dalam konsep kami masukan etnik, jadi di situ ada tarian Bali dan modern,” kata Riska.

Selain itu, timnya juga memiliki alasan kenapa lebih memilih tarian Bali dibanding tarian Jawa Barat. Karena, tarian khas Jawa Barat dinilai sudah terlalu banyak yang memakai, sementara tarian Bali memiliki keunikan tersendiri. “Jawa Barat itu udah umum ya dan pasti sudah tahu, sedangkan Bali kan ada kontak mata dan gerakan itu berbeda,” ujarnya.

Riska mengaku mempersiapkan konsep tarian tersebut selama satu bulan sejak Agustus lalu. Sementara untuk konsep yang diusung dalam kompetisi Honda DBL West Java Series 2018 – South Region mendatang akan sedikit diubah.

“Kita mau banyakin etnik dan kita juga Insya Allah mau ambil etnik tentang Sunda-nya,” tandasnya. (mg1)

Tinggalkan Balasan